352 Kasus TBC di Rejang Lebong, Begini Penanganannya yang Dilakukan Dinas Kesehatan Rejang Lebong.
ARY/BE Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, selama 2024 ini menangani sebanyak 352 kasus TBC.--
Harianbengkuluekspress.id - Selama 2024 atau dari Januari hingga November 2024 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong telah menangani sebanyak 352 kasus masyarakat Rejang Lebong, yang terjangkit penyakit Tuberculosis (TBC). Penanganan TBC tersebut dilaksanakan di 21 Puskesmas yang tersebar dalam 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
"Dari Januari hingga November 2024 lalu, kita sudah menangani sebanyak 352 kasus TBC," sampai Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2P) Dinkes Rejang Lebong Titin Julita.
Diungkapkan Titin, masyarakat yang terkena kasus TBC tersebut telah berikan penanganan khusus oleh petugas kesehatan dari 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Dengan adanya penanganan khusus tersebut, maka menurut Titin, tidak akan menular ke masyarakat lainnya.
Terkait dengan penanganan kasus TBC sendiri, menurut Titin, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong mendapat target dari pemerintah pusat untuk menangani kasus TBC sebanyak 1.467 kasus, hingga saat ini penanganan yang dilakukan Dinkes Rejang Lebong sebanyak 27 persen dari target tersebut.
BACA JUGA:11.432 Kendaraan Ikuti Pemutihan Pajak, Senilai Ini Pajak yang Dibayarkan Warga Rejang Lebong
"Sesuai intruksi dari Kemenkes RI, kita harus mencari, menemukan dan menangani kasus TB sebanyak mungkin," paparnya.
Dengan banyaknya pencarian kasus TBC yang dilakukan Dinas Kesehatan, maka semakin cepat pasien ditemukan dan semakin cepat pula penanganan guna menurunkan risiko penularan.
Warga yang terjangkit TBC bisa diketahui dengan adanya gejala, seperti batuk lebih dari tiga minggu, demam pada malam hari disertai keringat dingin. Kemudian, berat badan menurun drastis serta nyeri dada serasa ditusuk jarum.
Untuk diketahui, penyakit TBC sendiri, adalah salah satu penyakit menular, dimana penularannya bisa melalui droplet atau udara. Proses penularannya bisa memalui batuk, bersin atau berbicara dan memercikkan cairan yang mengandung bakteri penyebab TBC. (Ari Afriko)