Harianbengkuluekspress.id – Fahmi Nur Alim (22), mahasiswa berprestasi asal Bandung yang menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Dirinya memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti ajang Pilmapres (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi).
Fahmi mengungkapkan bahwa awalnya ia termotivasi mengikuti Pilmapres sebagai bentuk penghargaan dan hadiah bagi orang tua.
“Orang tua saya tidak ada yang menjadi sarjana, dan saya adalah anak pertama yang berhasil masuk ke jenjang jenjang ini. Pilmapres ini adalah hadiah untuk mereka,” ujar Fahmi kepada BE jumat 13 September 2024.
BACA JUGA: 3 Bapaslon Benteng Dinyatakan MS, Masyarakat Boleh Ajukan Sanggahan
BACA JUGA: Pupuk Organik dari Air Cucian Beras, Begini Cara Membuatnya
Namun, ketika melangkah lebih jauh ke Pilmapres Nasional, motivasi Fahmi berubah. Ia merasa bahwa potensi dan mimpi-mimpinya dapat diwujudkan menjadi karya yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
“Saya ingin apa yang saya miliki dapat saya kontribusikan untuk membuat karya yang bermanfaat. Saya harap, ke depan, setiap hal yang saya capai dapat berdampak positif bagi sekitar,” tambahnya.
Fahmi juga menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya di Pilmapres. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi dari Maret hingga Juli , di mana ia harus membagi waktu antara lomba-lomba, organisasi, dan Pilmapres.
Fahmi aktif di dua organisasi, yaitu Instarter dan Bersinar Kampus . Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam Olimpiade MIPA dan Clash of Champions di Ruangguru.
“Tantangan terbesar bagi saya adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan dan fokus pada Pilmapres, yang memerlukan disiplin tinggi,” ungkap Fahmi.
Dalam rangkaian Pilmapres, menurut Fahmi, lawan terberatnya adalah dirinya sendiri. Ia harus berjuang berjuang rasa khawatir, tidak percaya diri, dan keraguan yang sering menghambat potensinya.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Diberi Kekuatan untuk Memenangkan Pilkada
BACA JUGA:Boleh Dicoba, Makanan Ini Diam-Diam Bisa Naikkan Berat Badan
"Tantangan terbesar adalah melawan rasa takut dan rasa tidak percaya diri. Saya belajar untuk percaya pada apa yang sudah saya rencanakan, dan yakin tujuan saya akan tercapai," kata Fahmi, penuh optimisme.