Tanam Sayuran Tekan Inflasi, Ini Pesan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu,

Selasa 17 Sep 2024 - 21:58 WIB
Reporter : Rewa Yoke
Editor : Zalmi Herawati

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berusaha menekan angka inflasi pada 2024 ini, agar tetap sesuai target yang ditetapkan yakni 3 persen. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah mendorong masyarakat menanam sayuran di pekarangan rumahnya masing-masing.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Arwan Tantawi SP mengatakan, gerakan menanam sayuran di pekarangan rumah mampu mengendalikan inflasi daerah. Apalagi selama ini angka inflasi selalu disumbangkan oleh beberapa komoditas sayuran diantaranya cabai merah, bayam, dan kangkung. Ditambah lagi komoditas-komoditas tersebut bisa dibudidayakan sendiri di rumah.

"Kami selalu dorong masyarakat untuk menanam sayuran di pekarangan rumah, untuk apa, agar pasokan pangan di Bengkulu aman dan angka inflasi tetap terjaga," kata Arwan, Selasa 17 September 2024.

Ia mencontohkan, jika setiap satu keluarga menanam sayuran jenis cabai minimal 5 pohon, maka hasilnya itu cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari satu bulan. Belum lagi, jika penanaman cabai dilakukan setiap sebulan sekali, tentu saja hasil yang diperoleh bisa lebih banyak lagi. Bahkan mampu memenuhi kebutuhan tetangganya juga.

BACA JUGA:ASN dan Kades di Kepahiang Dilaporkan Tak Netral, Begini Penjelasan Bawaslu

BACA JUGA:Samsu Amanah Calon Kuat Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Rohidin Masih Tunggu Keputusan DPP Golkar

"Tidak perlu menanam banyak, cukup lima pohon saja itu hasilnya sudah banyak dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutur Arwan.

Disisi lain, menurut Arwan, menanam sayuran bisa mengendalikan angka inflasi di daerah. Sehingga pemerintah nantinya hanya fokus kepada pengendalian harga komoditas lain selain sayuran seperti daging ayam, ikan, BBM, dan tarif angkutan.

"Kalau seluruh masyarakat bisa memproduksi sayuran sendiri, tentu saja pemerintah tidak perlu mengendalikan harga sayuran lagi, karena harga sayuran di pasar pasti lebih stabil dan terkendali," tutupnya.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, pada Agustus 2024 lalu, Bengkulu mengalami inflasi sebesar 2,34 persen (yoy). Terjadinya inflasi salah satunya disebabkan oleh naiknya harga beras dan rokok.

"Bulan kemarin kita inflasi dan itu disumbangkan oleh beras dan rokok," ujar Win.

BACA JUGA:Muncul 2 Nama Calon Pjs Bupati Mukomuko, Sekdaprov: Keputusan Ada di Mendagri

Win mengaku, komoditas sayuran yang biasanya ikut menyumbangkan inflasi malah tidak memberikan andil pada bulan lalu. Win menduga, hal itu disebabkan banyaknya masyarakat di Bengkulu telah menanam sayuran 

"Kita melihat ada penurunan harga sayuran di pasar, itu bisa terjadi karena pasokan banyak dan dukungan dari masyarakat yang telah memproduksi sayuran secara mandiri," tutupnya. (Rewa Yoke)

 

Kategori :