Harianbengkuluekspress.id – Kucing Gunung Andes (Leopardus jacobita), spesies kucing liar kecil yang hanya ditemukan di kawasan pegunungan tinggi Andes, kini berada diambang kepunahan.
Berdasarkan laporan terbaru dari Daftar Merah IUCN, diperkirakan populasi hewan langka ini di alam liar hanya tersisa kurang dari 1.500 ekor.
Kucing Gunung Andes memiliki ciri fisik yang unik. Panjang tubuhnya berkisar antara 57 hingga 64 cm, dengan ekor yang menjuntai sepanjang 41 hingga 48 cm.
Berat tubuhnya relatif ringan, sekitar 4 hingga 5,5 kg, menjadikannya salah satu kucing liar terkecil di dunia.
BACA JUGA:500 Dosis Vaksin Rabies, untuk Hewan Peliharaan Anjing,Kucing dan Kera di Kota Bengkulu
BACA JUGA:Pecinta Kucing Wajib Tahu, Ini Manfaat Memeliharanya Bagi Kesehatan
Bulu kucing ini berwarna abu-abu pucat, dengan kepala berwarna senada dan telinga berbentuk bulat.
Bagian hidung dan bibirnya berwarna hitam, sementara area di sekitarnya memiliki warna putih yang kontras.
Ciri khas lain dari kucing ini adalah dua garis cokelat tua yang membentang dari sudut mata hingga ke pipi.
Tak hanya itu, terdapat bintik-bintik hitam di kaki depannya serta bercak cokelat kekuningan di sisi tubuhnya.
Kucing ini juga memiliki ekor yang panjang dan tebal, dihiasi enam hingga sembilan cincin berwarna cokelat tua hingga hitam.
Klarifikasi yang disebutkan dikutip dari laman Wikipedia dan Instagram @mongabay.id
Tanda-tanda pada kucing remaja cenderung lebih gelap dan lebih kecil dibandingkan dengan kucing dewasa.
Ancaman kepunahan kucing Gunung Andes ini menyoroti betapa pentingnya upaya konservasi yang segera dilakukan untuk menyelamatkan spesies langka ini.
BACA JUGA:Rumah Segar dan Bersih, Ini Cara Menghilangkan Bau Kucing di Rumah