Resmi Mengudara, Rute Bengkulu–Mukomuko Dilayani Wings Air Mulai 26 Maret

Harianbengkuluekspress.id – Kabar gembira datang dari sektor transportasi udara Provinsi Bengkulu. Maskapai Wings Air resmi membuka rute penerbangan Bengkulu–Mukomuko yang mulai beroperasi pada Rabu, 26 Maret 2025.

Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mukomuko.

Rute perdana ini diresmikan dalam seremoni yang dihadiri oleh pejabat daerah, perwakilan Wings Air, otoritas Bandara Mukomuko (MPC), serta tim ground handling dari PT Almiswah Airborne Aviation.

Wings Air dijadwalkan melayani rute ini dua kali seminggu, setiap Rabu dan Sabtu, menggunakan pesawat ATR berkapasitas 72 penumpang.

BACA JUGA:Pedagang Pilih Berjualan di Pinggir Jalan, Lapak Ikan Pasar Ampera Terbengkalai

BACA JUGA:Pengangkatan CASN dan PPPK Dipercepat, TMT Diperkirakan 1 April 2025

Bupati Mukomuko Choirul Huda mengapresiasi hadirnya layanan ini dan menekankan pentingnya konektivitas udara dalam mendongkrak aktivitas masyarakat serta pengembangan sektor unggulan daerah.

“Ini adalah momen yang sangat kami nantikan. Kehadiran Wings Air akan memberikan dampak positif bagi masyarakat umum, pelaku usaha, hingga sektor pariwisata. Kami juga mendorong seluruh ASN untuk menggunakan Bandara Mukomuko dalam perjalanan dinas, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap layanan ini,” ujar Bupati Choirul Huda.

Ia menambahkan bahwa penerbangan ini memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Jika sebelumnya perjalanan darat Bengkulu–Mukomuko memakan waktu 7–8 jam, kini hanya butuh sekitar 1 jam melalui udara.

Efisiensi serupa juga terjadi pada rute Bengkulu–Padang dan Bengkulu–Bandar Lampung.

“Konektivitas ini sangat penting untuk kelancaran distribusi hasil pertanian dan perkebunan, serta menunjang sektor pariwisata Mukomuko yang menyimpan potensi luar biasa,” tambahnya.

Resmi Mengudara, Rute Bengkulu–Mukomuko Dilayani Wings Air Mulai 26 Maret-Endi/Bengkuluekspress-

Mukomuko memang dikenal sebagai salah satu lumbung komoditas di Bengkulu, seperti kelapa sawit, karet, dan produk pertanian lainnya.

Akses udara yang lebih cepat diyakini akan mempercepat distribusi ke pasar nasional, sekaligus menurunkan biaya logistik.