Hadis lain yang sering dikaitkan dengan perang dan kondisi sosial politik di Timur Tengah adalah sabda Nabi Muhammad mengenai fitnah yang akan terjadi di sekitar Sungai Eufrat.
Dalam salah satu riwayat dari Imam Muslim, Nabi Muhammad bersabda:
"Tidak akan terjadi kiamat sehingga Sungai Eufrat mengering, dan dibalik pengeringannya terdapat gunung emas yang akan memicu pertempuran besar."(HR. Muslim).
Meski hadis ini memiliki banyak penafsiran, beberapa ahli hadis menilai bahwa pengeringan Sungai Eufrat dapat menggambarkan perebutan sumber daya alam, seperti minyak dan energi, yang menjadi salah satu faktor pemicu konflik di wilayah Timur Tengah.
Dr. Ali Maulana, seorang pakar studi Islam dan konflik global, mengatakan bahwa hadis-hadis Nabi memberikan wawasan tentang dinamika konflik yang melibatkan kepentingan besar dalam hal sumber daya.
"Sungai Eufrat dalam hadis tersebut mungkin juga merupakan simbol dari perebutan kekayaan alam, seperti minyak, yang menjadi pemicu utama ketegangan di Irak, Suriah, dan negara-negara sekitarnya. Pengaruh eksternal dan kekuatan besar terlibat dalam upaya menguasai sumber daya ini, yang pada akhirnya memicu perang berkepanjangan,"papar Dr. Ali.
Situasi di Timur Tengah terus memanas dengan berbagai konflik, baik di Israel-Palestina, Irak, maupun Yaman, yang semuanya berakar dari berbagai masalah politik, etnis, dan agama.
Banyak pihak percaya bahwa kondisi ini telah diisyaratkan dalam berbagai hadis Nabi yang mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menjaga perdamaian dan keadilan.
Selain itu, hadis Nabi juga menekankan pentingnya umat Islam bersatu dan menghindari perpecahan, sebagaimana sabda beliau:
"Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, saling membenci, atau saling mendengki, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."(HR. Muslim).
Pesan ini sangat relevan dalam konteks konflik di Timur Tengah yang sering kali didasari oleh perpecahan antar golongan, etnis, dan kepentingan politik yang memperparah kondisi di kawasan tersebut.
Dalam menghadapi konflik yang semakin kompleks di Timur Tengah, umat Islam diharapkan dapat mengambil pelajaran dari hadis-hadis Nabi Muhammad yang mengedepankan perdamaian, keadilan, dan persatuan.
Para ulama dan pemimpin dunia juga didorong untuk terus berusaha mencari solusi yang adil dan damai bagi semua pihak yang terlibat.
BACA JUGA:Berhasil Perjuangkan 33 Ribu Besiswa PIP, Dewi Coryati: Jangan Ada Pemotongan
BACA JUGA:Dukungan Terus Mengalir, IKS Optimis DISUKA Menangi Pilwakot Bengkulu 2024
"Hadis-hadis Nabi Muhammad memberikan petunjuk penting tentang bagaimana seharusnya kita merespons konflik. Perdamaian dan persatuan adalah kunci utama untuk mengakhiri perpecahan yang terjadi. Kita harus terus berdoa dan berusaha agar konflik di Palestina, Yaman, Irak, dan negara-negara lain di Timur Tengah dapat segera berakhir,"ujar Dr. Yusuf Hamid, seorang ulama dan peneliti Timur Tengah.