Harianbengkuluekspress.id - Masyarakat wilayah Kedurang yang tergabung di dalam Perkumpulan Kerukunan Jurai Kedurang (PKJK) terus melakukan protes keras dengan adanya aktivitas penambangan pasir dan batu (Sirtu) atau galian C di sepanjang aliran Sungai Kedurang. Bahkan PKJK dikabarkan telah terjun langsung mengecek kondisi Sungai Kedurang saat ini.
Perwakilan PKJK, Rismanto menuturkan bahwa PKJK yang terbentuk pada 25 September 2024 lalu sangat serius menangani isu dampak kerusakan Sungai Kedurang dari kegiatan galian C atau Kuari yang beroperasi di aliran sungai.
Adapun hasil dari pengecekan langsung tersebut didapati kondisi Sungai Kedurang dinilai saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
"Tim dari PKJK telah melaksanakan pengamatan atau investigasi secara langsung ke Sungai Kedurang dengan menyisir pinggiran sungai dan mengambil gambar pada titik yang rusak," ujar Rismanto kepada BE, Minggu 6 Oktober 2024.
BACA JUGA:Dinsos Benteng Adakan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Tagana Dalam Mitigasi Ini
BACA JUGA:Pembayaran TPP Tertunda, Begini Keterangan Pj Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bengkulu
Lebih lanjut, Rismanto mengatakan kerusakan didapati di bagian bantaran sungai dan di palung sungai. Salah satunya adalah timbulnya napal yang merupakan dasar sungai.
"Diperkirakan dengan timbulnya Napal di bantaran sungai dan di palung, sungai itu akan menyebabkan terjadinya aliran air sungai Kedurang yang sangat kencang pada waktu banjir," katanya.
Rismanto menyampaikan PKJK mewakili masyarakat Kedurang meminta kepada instansi-instansi dan pejabat yang terkait agar dapat memperhatikan keadaan lingkungan di BS. Salah satunya di sepanjang Sungai Kedurang mulai dari yang paling hulu sampai ke yang paling hilir yaitu muara sungai.
"Kami juga meminta ada peninjauan kembali apabila ada perizinan kegiatan pengambilan bebatuan yang menyangkut dengan lingkungan air Kedurang yang berskala perusahaan," sampainya.
BACA JUGA:Kampanye, Anggota DPRD Wajib Melakukan Ini
Sebab masyarakat Kedurang baik dari Kecamatan Kedurang dan Kedurang Ilir sangat mengeluhkan keadaan lingkungan Sungai Kedurang yang semakin rusak dan memprihatinkan. Sebab kegiatan pengambilan batu kali di lingkungan air Kedurang yang dilakukan oleh oknum telah menyebabkan kerusakan di sungai yang sangat mengkhawatirkan.
"Karena itu jiwa kami sebagai masyarakat asal Kedurang yang dilahirkan di Kedurang, baik yang ada di Kedurang atau pun berada di perantauan merasa terpanggil untuk memperhatikan keadaan lingkungan air Kedurang yang semakin rusak," pungkasnya. (Renald)