Harianbengkuluekspress.id-Orang tua perlu waspada terhadap tren Buy Now Pay Later (BNPL) karena memberikan kemudahan bagi konsumen untuk berbelanja tanpa harus membayar di muka.
Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa banyak anak muda di yang meminjam uang dengan sistem BNPL atau dikenal beli sekarang bayar nanti dan bayar belakangan.
Menurut data, mayoritas pengguna paylater adalah Generasi Z,usia 26-35 tahun.
Rinciannya, 26,5% pengguna paylater berusia18-25 tahun, 3,9% berusia 26-35 tahun, dan 21,3% berusia 36-45 tahun.
Selanjutnya 7,3 % diikuti pengguna berusia 46-55 tahun dan hanya 1,1% pengguna berusia 55 tahun keatas.
Mayoritas pembayar menggunakan produk pay-per-use untuk tujuan gaya hidup: 6,4% untuk fesyen,52,2% untuk barang elektronik, 1% untuk elektronik, 34,5% untuk laptop dan ponsel, dan 32,9% untuk perawatan tubuh.
BACA JUGA:Terima 288 Ribu Aduan Via Aplikasi, OJK Layangkan 211 Surat Peringatan ke PUJK
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Awal Pekan Ini, Senin 7 Oktober 2024, Makin Anjlok Terhadap Dolar AS
Kepala Eksekutif Pengawas Operasional Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK), Friderica Widyasari Dewi menuturkan fenomena peminjaman melalui paylater telah menjadi perhatian regulator di seluruh dunia.
Ia mengingatkan bahaya dari fenomena Fear of Missing Out (Fomo), You Only Live Once (Yolo) dan Doom Shopping yang mendorong perilaku tersebut.
"Anak muda itu fomo, kalau tidak ikutan dibilang ketinggalan zaman, lalu yolo. Sekarang ada tren baru yang disebut Doom Shopping, dan mereka akan berhenti berbelanja." katanya.
Ia juga menambahkan " Jadi anak muda menghabiskan apa yang mereka miliki seolah-olah tidak ada hari esok.Yang paling parah belanja bukan dari uang yang dimiliki, tapi dari uang yang dipinjam sebelumnya," ujarnya.
Lalu ada fenomena penghargaan dan hadiah langsung. Hal ini sangat berbahaya bagi generasi muda,terutama yang belum memiliki penghasilan sendiri, jelasnya.
BACA JUGA:Kredit Mobil Toyota Calya, DP Rp 5 Juta, Tenor 5 Tahun, Angsuran Ringan, Berikut Syaratnya
BACA JUGA:Update Harga Emas, Senin 7 Oktober 2024, Produksi Antam dan UBS di Pegadaian