Harianbengkuluekspress.id- Ditengah banyaknya pemutusan hubungan kerja, berimbas dengan meningkatnya jumlah pengangguran.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker),Anwar Sanusi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan yang berkedok lowongan kerja.
Salah satu yang perlu diwaspadai adalah informasi yang beredar di media sosial.
“Kami terus mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait lowongan pekerjaan, terutama yang menggunakan platform online atau melalui media sosial, " ujarnya.
Masih menurut Anwar, taktik penipuan yang umum digunakan adalah perekrut palsu yang mengaku sebagai perusahaan lokal atau multi nasional terkemuka.
Para penipu sering menggunakan logo, nama ,dan informasi palsu untuk membujuk korbannya.
BACA JUGA:6 Desa di Seluma Diterjang Banjir, Ratusan Rumah Terendam, Pemkab Salurkan Bantuan, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Seorang Kades di Kepahiang Bersama Keluarganya Dianiaya OTD, Begini Kronologinya
Anwar membocorkan ciri-ciri yang kerap digunakan oknum penipuan adalan permintaan biaya administrasi, biaya pelatihan dan komisi sebagai syarat untuk dipertimbangkan dalam tahap seleksi berikutnya.
Anwar tah henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menyerahkan uang dalam bentuk apapun selama proses rekrutmen.
Jika ada tanda-tanda pemerasan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau Kementerian Tenaga Kerja.
“Jangan memberikan apapun untuk mendapatkan pekerjaan. Jika Anda dipaksa untuk membayar, segera laporkan kepada pihak berwenang atau Kementerian Tenaga Kerja.
sebelum melamar, alangkah baiknya untuk melakukan penelitian dan pertimbangkan dan hati-hati memberikan informasi pribadi, meminimalisir kerugian, carilah pekerjaan sesuai dengan kualifikasi. (**)