Harianbengkuluekspress.id- Desa Lubuk Gilang di Kabupaten Seluma meluncurkan inovasi badan usaha milik desa (Bumdes) berupa budidaya lebah madu.
Budidaya lebah yang dijalankan pihak bumdes ini sudah berjalan sejak tahun lalu dan di diberi nama bumdes Taman lebah.
Untuk taman lebah ini spesies lebah yang dibudidayakan berjenis trigona itama dan trigona torasica atau lebih dikenal lebah kelulut. spesies lebah tersebut dikenal jenis lebah dengan madu berkualitas dan bernilai ekonomis.
Namun, hal tersebut tidak menjamin produksi madu meningkat lantaran lebah berproduksi tergantung dengan vegetasi lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Ide Usaha, Ech Studio, Make-Up yang Menginspirasi, Ayo Sini
BACA JUGA:Ide Usaha, Ayam Geprek Dapur Mama Fariq, Kuliner Favorit Baru di Bengkulu
" Budidaya lebah ini sudah berjalan sejak tahun lalu, saat ini kita terus berinovasi mengembangkan budidaya lebah, " sampainya Kepala Desa Lubuk Gilang Ahmad Zein
Dijelaskan, dirinya melihat kawasan hutan yang asri tentunya mendukung untuk mengembangkan budidaya lebah.
Mengingat lebah bergantung dengan ketersediaan sari bunga yang akan menjadi makanan lebah.
Lanjutnya, saat ini pihaknya mempunyai 4 lokasi budidaya lebah diantaranya dua titik di Desa Lubuk Gilang dan dua titiknya lagi di Desa Napal Jungur Dan Talang Giring Kecamatan Lubuk Sandi.
Inspiratif, Desa Lubuk Gilang Berinovasi, Bumdesnya Budidaya Lebah Madu-Jefri/Bengkuluekspress-
Maka dari itu, sekitar lokasi di lubuk gilang sengaja ditanami dengan bunga santostemon calindara dan bunga air mata pengantin.
" Sejauh ini ada 4 lokasi budidaya, titik lokasi budidaya disebar, lantaran lebah berproduksi bergantung dengan ketersediaan sari bunga yang akan menjadi makanan lebah tersebut, " ujarnya
Untuk diketahui dalam proses mengambil madu lebah ini, pihaknya mempunyai mesin sedotan yang terhubung dengan botol tempat menyimpan madu.
Hasil dari setiap panen madu satu box berisikan lebah itu menghasilkan setengah sampai 1 liter madu.