2. Pengeringan (Opsional)
Untuk mempercepat pengolahan, kamu bisa mengeringkan kulit delima terlebih dahulu di bawah sinar matahari. Ini membantu mempercepat proses penguraian dalam tanah. Namun, kulit delima juga bisa digunakan langsung tanpa dikeringkan.
BACA JUGA:Pupuk dari Kulit Kacang, Berikut Cara Membuat dan Manfaatnya
BACA JUGA:Kulit Bawang Putih Bisa untuk Pupuk Tanaman, Begini Manfaatnya
3. Pembuatan Pupuk Cair (Teh Kulit Delima)
Rendam kulit delima: Masukkan kulit delima yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam ember berisi air. Gunakan perbandingan sekitar 1 genggam kulit delima untuk 1 liter air.
Fermentasi: Biarkan rendaman tersebut selama 1-2 minggu di tempat teduh. Aduk setiap beberapa hari untuk memastikan fermentasi berjalan merata.
Penyaringan: Setelah fermentasi selesai, saring cairan tersebut dan pisahkan dari ampas kulit delima. Cairan ini bisa digunakan sebagai pupuk cair yang kaya nutrisi.
4. Pembuatan Pupuk Kompos dari Kulit Delima
Jika kamu lebih suka membuat pupuk padat, campurkan kulit delima dengan bahan organik lainnya seperti sisa sayuran, daun kering, atau kompos yang sudah ada.
Potong kulit delima menjadi potongan kecil agar lebih cepat terurai.
Tumpuk kulit delima dan bahan organik lainnya dalam tumpukan kompos atau wadah tertutup, dan siram secara rutin agar kelembabannya terjaga.
Biarkan tumpukan ini terurai secara alami selama 1-2 bulan. Jangan lupa untuk membalik tumpukan setiap minggu untuk mempercepat proses penguraian.
Pupuk kompos siap digunakan ketika warna campuran berubah menjadi coklat tua dan teksturnya halus.
5. Aplikasi pada Tanaman
- Untuk pupuk cair, siramkan hasil fermentasi kulit delima di sekitar akar tanaman atau gunakan sebagai pupuk daun dengan menyemprotkan pada daun tanaman.