Harianbengkuluekspress.id - Banjir yang terjadi di jalan lintas Kecamatan Kedurang yang lebih tepatnya di Desa Palak Siring memberikan dampak serius.
Bahkan bukan hanya mengganggu pengguna jalan, tetapi juga berdampak pada pasar kaget dan Ruko warga yang ada di sepanjang jalan tersebut.
Sebab di jalan lintas tersebut terdapat pasar kaget harian yang selalu ramai didatangi masyarakat. Pasar tersebut adalah Pasar Bawah Marap yang menjual kebutuhan pokok masyarakat Kedurang setiap harinya.
Salah seorang pedagang di Pasar Kaget Bawah Marap, Yuni (30) sangat mengeluhkan banjir yang terjadi di lapaknya berjualan hingga meluap ke badan jalan.
BACA JUGA:Bawaslu Perketat Pengawasan Distribusi Logistik, Antisipasi Kendala yang Bisa Muncul Hambat Pilkada
BACA JUGA:Polda Rehab Perpustakaan Sekolah, Program Polda Bengkulu Peduli
Tidak hanya itu, banjir tersebut juga tidak sedikit membawa sampah yang hanyut dan akhirnya menumpuk, sampah tersebut diantaranya sampah rumah tangga dan sampah ranting-ranting pohon.
"Sangat mengganggu sekali banjir ini, tidak jarang sampah yang hanyut seperti pempes yang sangat menggangu bagi kami penjual makanan, karena pembeli merasa tidak enak berbelanja ke warung kami ," keluh Yuni kepada BE, Rabu 16 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Yuni menjelaskan kondisi banjir tersebut telah terjadi sejak 2 pekan terakhir. Bahkan meskipun tidak terjadi hujan banjir tetap terjadi dan selalu menutupi badan jalan beserta sampah yang ikut terbawa hanyut.
"Kami sangat berharap masalah ini dapat segera diatasi. Apakah akan dibuatkan irigasi atau solusi lainnya. Karena hujan tidak hujan banjir tetap terjadi," jelasnya.
BACA JUGA:GSI Sebagai Ajang Pencarian Bakat Pesepakbola MUda, Ini Mental Juara Pemain GSI
Sama halnya dengan Yuni, warga lainnya Kukam Minto (45) menyampaikan penyebab banjir dikarenakan irigasi yang ada tidak mampu lagi menampung debit air yang mengalir. Ditambah lagi diatas irigasi ada bangunan rumah atau ruko yang ketika ada sampah akan menyumbat aliran air hingga meluap ke badan jalan.
"Kondisi ini sangat meresahkan. Harapanya segera diperbaiki atau tegakan hukum irigasi," sampainya.
Kukam mengatakan jika kondisi ini tidak segera diatasi maka bukan hanya menggangu pengguna jalan dan kegiatan pasar kaget yang terancam. Tetapi badan jalan yang merupakan fasilitas negara akan mengalami kerusakan hingga tidak dapat dilalui lagi.
"Dampaknya aspal jalan akan rusak atau sumbatan air akan semakin parah dan banjir akan terus terjadi," katanya.