BACA JUGA:Ide Usaha, Mie Ayam TW, Harga Merakyat Rasa Nikmat, di Sini Tempatnya
"Awalnya pondok ini hanya bisa menampung sekitar 20 orang saja, cukup kecil, tapi saya merasa optimis karena saya tahu ada potensi," ujar Retno.
Dengan modal semangat dan kepercayaan diri, usaha kecil yang ia bangun dengan penuh perjuangan itu mulai menarik perhatian masyarakat sekitar.
Dalam waktu singkat, Tongseng Retno mulai dikenal karena cita rasanya yang khas. Tongseng buatan Retno memiliki campuran bumbu rempah yang kuat, dengan kuah kental yang gurih dan daging yang empuk, menjadikan setiap porsinya terasa istimewa.
Selain tongseng, Retno juga menawarkan menu lain seperti gulai kambing dan sate, yang melengkapi daya tarik warung makannya.
Namun, seperti usaha lainnya, Retno juga menghadapi berbagai tantangan, terutama di awal usahanya.
"Modal awal memang cukup besar bagi saya waktu itu, tapi saya harus memastikan semuanya berjalan lancar, dari stok bahan, kualitas, sampai pelayanan kepada pelanggan," jelas Retno.
Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah menjaga kestabilan stok daging berkualitas dan mempertahankan cita rasa yang konsisten, terutama saat permintaan mulai meningkat.
Berkat kerja keras dan ketekunannya, usaha Retno pun semakin berkembang. Warung yang awalnya berkapasitas hanya 20 orang, kini telah diperbesar menjadi restoran dengan kapasitas hingga 100 orang.
"Alhamdulillah, setelah beberapa tahun berjalan, saya bisa memperluas usaha ini. Tempatnya sekarang sudah lebih layak dan bisa menampung lebih banyak pelanggan, bahkan untuk reservasi acara keluarga," katanya dengan senyum bangga.
Pelanggan yang datang tidak hanya dari sekitar lingkungan Nusa Indah, tetapi juga dari berbagai penjuru Kota Bengkulu yang penasaran untuk mencicipi hidangan tongseng khas Retno.
Selain memperluas tempat, Retno juga fokus meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga pelanggan yang datang merasa nyaman dan puas.
Retno memastikan bahwa seluruh bahan makanan yang ia gunakan selalu segar dan berkualitas.
Dengan dukungan tim kecilnya, ia mampu menjaga reputasi restoran, sehingga pelanggan terus datang kembali dan merekomendasikan usahanya kepada orang lain.
Omzet yang kini dihasilkan oleh Tongseng Retno mencapai sekitar 5 juta rupiah perhari, angka yang cukup signifikan mengingat usaha ini dimulai dari pondok kecil dengan modal awal 20 juta rupiah.
Retno juga tak lupa berbagi bahwa perkembangan usahanya tak lepas dari dukungan keluarga, teman, dan tetangganya yang selalu mensupport sejak awal.