harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat SD se-Kabupaten Benteng tahun 2024.
Melalui kesempatan itu, Disdibud Benteng mengadakan berbagai jenis lomba yang menggunakan bahasa daerah. Yaitu bahasa daerah Rejang dan bahasa daerah Lembak.
Ada 3 jenis cabang lomba yang digelar, meliputi lomba mendongeng, berpidato dan membaca puisi.
"Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk mengenalkan bahasa daerah kepada siswa-siswi di Kabupaten Benteng. Harapan kita, mereka memiliki kecintaan terhadap bahasa daerah, menguasai bahasa daerah, melestarikan bahasa daerah dan mampu menggunakan bahasa daerah," ungkap Kepala Disdikbud Kabupaten Benteng, Drs Tomi Marisi MSi melalui Kabid Dikdas, Sri Rusniati SE MSi.
Dijelaskan Tomi, Festival Bahasa Ibu merupakan salah satu agenda rutin yang digelar setiap tahun. Sang juara di setiap lomba nantinya akan diberi kesempatan untuk mewakili Kabupaten Benteng dan bertanding ke tingkat Provinsi Bengkulu.
"Kami berharap, ada perwakilan dari Kabupaten Benteng yang mewakili Provinsi Bengkulu untuk bertanding ke tingkat nasional," harap Tomi.
BACA JUGA:Surat Suara Pilbup Segera Tiba, Ini Jadwalnya
BACA JUGA:Sepekan, 3 Rumah Warga Kebakaran, di Sini Lokasinya
Pantauan BE, Festival Bahasa Ibu berlangsung sukses dan meriah serta dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Sekda Benteng, Drs Hendri Donal SH MH.
Melalui kesempatan itu, Donal memberikan apresiasi kepada Disdikbud Kabupaten Benteng yang telah merancang kegiatan ini dengan baik.
"Kita berikan apresiasi yang luar biasa kepada Disdikbud Benteng. Harapan kami kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun," kata Donal.
Lebih lanjut, Donal mengharapkan, kegiatan seperti ini bisa lebih dikembangkan. Berupa, pengembangan dan pelestarian adat istiadat serta budaya daerah di Kabupaten Benteng.
"Jika dimungkinkan, tak hanya bahasa saja. Namun, juga dibidang kebudayaan. Seperti lomba sarafal anam tingkat SD dan kegiatan lainnya. Sehingga, kebudayaan, adat istiadat serta tradisi daerah tidak tergerus seiring dengan kemajuan zaman," demikian Donal.(bakti)