Harianbengkuluekspress.id - Dengan total lebih dari 12.000 koleksi buku yang terus bertambah setiap tahunnya. Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kota Bengkulu berupaya mendukung minat baca masyarakat dengan layanan dan fasilitas yang lengkap. Perpusatakaan Daerah Bengkulu menyediakan akses literasi modern untuk masyarajar Bengkulu. Dengan menghadirkan perpustakaan sebagai pusat literasi dan inklusi diera digital.
Kepala Dinas Perpustakaan, Mukhlis, S.Sos, bersama pegawai perpustakaan, Lia Evriani, menguraikan, saat ini perpustakaan memiliki koleksi yang terdiri dari 12.220 buku, dengan koleksi yang terus bertambah setiap tahunnya. Perpustakaan pun juga memiliki fasilitas ramah disabilitas yang memungkinkan semua orang dapat mengakses layanan dan menikmati suasana belajar di perpustakaan. Dalam aspek pelayanan perpusatakaan daerah pun menyadari pentingnya peran perpustakaan diera digital.
“Kami terus berupaya memanfaatkan teknologi untuk mempermudah masyarakat mengakses buku dan informasi,” ujarnya.
Perpustakaan digital adalah salah satu cara yang efektif untuk menyediakan akses yang lebih luas bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk berkunjung langsung ke perpustakaan.
BACA JUGA:Bulan Ini Seragam Sekolah Dibagikan
BACA JUGA: BKSDA Tingkatkan Konservasi Hutan dan Satwa Langka, Ini Langah yang Ditempuh
“Dengan adanya perpustakaan digital, masyarakat dapat mengakses buku dari perangkat mereka sendiri, kapan saja dan di mana saja,” tutur Lia.
“Kami berupaya untuk menambah koleksi buku setiap tahun agar masyarakat memiliki akses kebacaan yang berkualitas dan terus uptodate,” ungkap Mukhlis.
Dengan kategori buku yang tersedia cukup bervariasi, mulai dari buku pendidikan, pengetahuan umum, hingga literatur lokal.
Perpustakaan daerah juga memiliki koleksi khusus, termasuk literatur lokal yang mencakup sejarah dan budaya Bengkulu.
BACA JUGA:DISUKA Siap Rombak Pemotongan Zakat ASN Kota Bengkulu Sesuai Aturan Agama
Koleksi buku ini dianggap penting, tidak hanya untuk menambah wawasan pembaca, tetapi juga untuk melestarikan identitas budaya daerah. Mukhlis berharap literatur lokal ini dapat membantu generasi muda Bengkulu lebih memahami sejarah dan akar budaya mereka. Selain koleksi buku, perpustakaan juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Mukhlis menekankan fasilitas yang disediakan meliputi ruang baca, area komputer, dan ruang khusus bagi anak-anak.
“Kami ingin semua pengunjung merasa nyaman ketika berada di perpustakaan. Karena itu, kami menyediakan area khusus anak dan juga fasilitas yang ramah bagi pengunjung dengan disabilitas,” ujar Mukhlis.
Fasilitas ini menjadi salah satu cara perpustakaan untuk menciptakan ruang yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan. Dari segi kunjungan, Mukhlis mengungkapkan bahwa perpustakaan ini memiliki rata-rata 150 hingga 200 pengunjung perbulan. Menurutnya, tren kunjungan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan terutama saat perpustakaan mengadakan kegiatan khusus.
“Kami melihat peningkatan kunjungan terutama saat ada program literasi atau acara spesial seperti seminar dan diskusi buku,” ujarnya.