Harianbengkuluekspress.id - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu menemukan produk pangan olahan latiao di Kota Bengkulu. Atas temuan tersebut, mereka langsung melakukan pengamanan dan penarikan produk sesuai dari instruksi dari BPOM Pusat.
Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abasao Mataram mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh di sarana distribusi pangan yang ada di Kota Bengkulu. Hasilnya, BPOM Bengkulu menemukan beberapa produk pangan olahan latiao di salah satu toko kecil di Kota Bengkulu.
"Kami menemukan peredaran produk pangan olahan latiao di salah satu toko kecil di Kota Bengkulu. Produk tersebut langsung kami amankan untuk mencegah kemungkinan terjadinya keracunan lebih lanjut," ujarnya.
Penarikan tersebut dikarenakan adanya kasus keracunan akibat konsumsi latiao sebelumnya.
Kasus ini terjadi di beberapa daerah di Indonesia, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.
BACA JUGA:BLK Luluskan 240 Peserta Didik, Sertifikatnya Berlaku Internasional
BPOM Bengkulu mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk pangan, terutama yang berasal dari luar negeri.
"Kami mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan produk yang mencurigakan. Keamanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama," tegas Yogi.
Keberadaan produk pangan olahan latiao ini menjadi perhatian lebih bagi pihak berwenang, mengingat sifatnya yang berisiko bagi kesehatan. Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih teliti dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
"Penting bagi konsumen untuk memeriksa label dan asal-usul produk sebelum membeli," tutur Yogi.
Ia menambahkan, pihak BPOM Bengkulu juga telah melakukan pemeriksaan di seluruh distributor yang menjual makanan di Bengkulu. Meskipun produk latiao tidak ditemukan di tempat lain, upaya ini merupakan bagian dari langkah proaktif BPOM untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.
"Kami tidak hanya menunggu laporan, tetapi juga aktif memeriksa setiap potensi peredaran produk yang berbahaya," tambah Yogi.
BPOM Bengkulu juga terus mengedukasi masyarakat mengenai bahaya konsumsi produk pangan yang tidak terjamin keamanannya. Melalui sosialisasi dan informasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil keputusan yang bijak dalam memilih makanan.
"Edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk mencegah kasus serupa di masa depan," harapnya.