Insentif Dokter Diusul Naik 100 Persen, untuk Dokter Spesialis RSHD Kota Bengkulu

Rabu 06 Nov 2024 - 21:32 WIB
Reporter : Medi Karya Saputra
Editor : Zalmi Herawati

Harianbengkuluekspress.id - Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu mengusulkan ke pemerintah kota menaikkan insentif/tunjangan dokter spesialis. Insentif yang diterima dokter Rp 10 juta per bulan saat ini dinilai sudah tak layak. Untuk itu, diusulkan kenaikan hingga Rp 20 juta atau 100 persen. 

"Didalam perencanaan kemarin sudah kita rancang, tetapi namanya juga ngusul tentu kita harap bisa ditingkatkan 100 persen," ujar Direktur RSHD Kota Bengkulu, dr Lista Cerlyviera, Rabu 6 November 2024.  

Jumlah dokter spesialis yang bekerja di RSHD kota sebanyak 34 dokter. Terbagi 19 dokter status PNS dan sisanya kerja sama atau MoU. 

Disampaikan Lista, saat ini insentif paling besar diterima dokter spesialis di Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) dengan nilai Rp 13 juta per dokter. RSTG baru didirikan pada 2022 dan masa beroperasi baru berjalan 3 tahun. Sedangkan, RSHD sudah beroperasi sejak  2017 silam atau 8 tahun. Hal ini menimbulkan kesenjangan, karena dokter spesialis di RSHD lebih banyak menangani pasien. 

BACA JUGA:Sekjen Kemensos Hadiri Gebyar Sosial, Pemkot Bengkulu Dapat Apresiasi

BACA JUGA:Pemprov Lepas Peserta OBA Nasional,Ini Jadwal Pelaksanaan Kompetisinya

"Ya, setidaknya bisa lebih besar atau minimal kenaikan ini 50 persen dulu," jelas Lista. 

Terhadap usulan kenaikan itu pihakya sangat berharap teranggarkan dalam APBD, sebab pemberian insentif ini bentuk apresiasi dari pemerintah kota terhadap pengabdian para dokter spesialis tersebut memberikan pelayanan kepada pasien. 

"Istilahnya bentuk penghargaan pemerintah terhadap dokter spesialis. Perlu diketahui, dokter spesialis kita ini masih sedikit, karena Kota Bengkulu ini sebenarnya kurang diminati oleh dokter spesialis selain penduduk kecil selain itu bukan daerah transit. Maka, apresiasi itu tetap harus diberikan oleh daerah," papar Lista. 

Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Bambang Hermanto mengatakan, sejak pengelolaan keuangan RSHD melalui BLUD, sejauh ini hasil evaluasi dan pelaporan RSHD sudah sangat baik dari sisi pelayanan dan peralatan dalam terpenuhi.

Sedangkan, untuk insentif memang perlu menjadi perhatian bersama, untuk itu dirinya siap membantu kebutuhan rumah sakit dan meminta agar dapat berkoordinasi melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dibawa dalam pembahasan dalam penyusunan APBD 2025. 

BACA JUGA:Kereta Gantung Bisa Direalisasikan dan Menguntungkan, Ini Pandangan Ahli Konstruksi dan Mantan Kadis PUPR

"Kita sudah sempat rapat juga bersama RSHD, memang ada keluhan yang kira-kira perlu bantuan dari kami DPRD untuk menyelesaikan bermacam persoalan salah satunya berkaitan dengan anggaran insentif. Kita akan dorong nanti itu bisa dikaji bersama banggar," imbuh Bambang. (Medi Karya Saputra)

 

 

Kategori :