Harianbengkuluekspress.id - Dalam sejarah MotoGP, hanya segelintir pembalap yang mampu mencetak comeback dramatis di seri terakhir untuk merebut gelar juara dunia.
Tiga nama yang tercatat berhasil membalikkan defisit poin di momen krusial itu adalah Wayne Rainey, Nicky Hayden, dan Jorge Lorenzo.
Kini, Francesco "Pecco" Bagnaia memiliki peluang untuk menorehkan namanya di daftar elit tersebut, meskipun peluangnya terbilang tipis.
Di Grand Prix Barcelona, yang digelar pada 15-17 November 2024, Bagnaia akan menjalani balapan penentu untuk mengejar ketertinggalan poin dari Jorge Martin dan mempertahankan gelar juara dunia.
BACA JUGA:RH Cup 2 Open Race Siap Panaskan Arena Balap, Total Hadiah Rp 21 Juta, Ini Jadwalnya
BACA JUGA:Gagasan Besar Paslon DISUKA, Bangun Sirkuit Balap di Kota Bengkulu
Bagnaia yang membela Ducati Lenovo Team saat ini duduk di posisi kedua klasemen sementara dengan 461 poin, tertinggal 24 poin dari Jorge Martin, pembalap Pramac Prima Racing yang memimpin dengan 485 poin.
Dengan hanya satu seri tersisa, Bagnaia harus tampil maksimal dan membutuhkan keajaiban di Catalunya untuk bisa menggeser Martin dari puncak klasemen.
Grand Prix Barcelona akan menjadi penentu apakah Pecco mampu menciptakan comeback epik, seperti yang pernah dilakukan legenda MotoGP sebelumnya.
“Ini adalah momen yang sangat menegangkan bagi Pecco. Ia harus memenangkan sprint dan main race di Catalunya, dan berharap Martin finis di luar tiga besar untuk bisa merebut gelar juara dunia,” kata Suamo Domizia Castagnini, seorang analis MotoGP.
Dalam sejarah MotoGP, ada tiga pembalap yang berhasil membalikkan defisit poin di seri terakhir untuk merebut gelar juara dunia, memberikan secercah harapan bagi Bagnaia.
1. Wayne Rainey (1992) – Rainey yang membela Yamaha saat itu tertinggal hingga 65 poin dari Mick Doohan yang mengendarai Honda. Ketika Doohan mengalami kecelakaan di Assen, Belanda, Rainey perlahan memangkas selisih poin hingga tinggal dua poin menjelang seri terakhir di Kyalami, Afrika Selatan.
Doohan, yang masih cedera, hanya finis di posisi keenam, sementara Rainey berhasil merebut podium yang membuatnya unggul empat poin di akhir musim dan menjadi juara dunia.
2. Nicky Hayden (2006) – Hayden berhadapan dengan Valentino Rossi, yang memimpin delapan poin memasuki seri terakhir di Valencia.
Namun, keberuntungan berpihak pada Hayden saat Rossi mengalami kecelakaan di awal balapan dan hanya finis di posisi ke-13. Hayden pun finis ketiga, memastikan gelar juara dunia dengan selisih empat poin atas Rossi.