Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan program pemberian makanan bergizi (PMG) gratis untuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita pada tahun 2025.
Program makan bergizi dan gratis, dilakukan melalui berbagai saluran program sosial dan kesehatan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan bahwa program-program ini dapat dijalankan dengan efektif.
Staf Khusus Badan Gizi Nasional Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS mengatakan bahwa program makan bergizi gratis akan dilaksanakan secara bertahap dan terutama akan menyasar anak-anak usia sekolah dari PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui.
BACA JUGA:Cek Kelululusan Piloting PPPG 2024 Di Link Ini
BACA JUGA:Pemda usulkan Penyempurnaan PPDB dan Penataan Guru PPPK Ke Mendikdasmen
"Sasarannya adalah anak sekolah (0-18 tahun), ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Anak sekolah mulai dari PAUD hingga SMA, termasuk madrasah dan pesantren," ujarnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dengan memastikan nutrisi yang tepat bagi generasi penerus bangsa.
Program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu mulai dilakukan Januari 2025, dengan menyasar seluruh siswa/siswi di Indonesia.
Demi terselenggaranya program tersebut dengan lancar, Pemerintah saat ini menyiapkan lebih dari 325 titik layanan yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota dengan 975 menggaet Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI ).
Setiap titik layanan dirancang untuk melayani sekitar 3.000 siswa, dengan sarapan dan makan siang yang dibagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.
BACA JUGA:Lebih Dari 16 Ribu Siswa Madrasah Adu Kreativitas, Di Ajang Ini
BACA JUGA:Program Nikah Gratis, Pj Walikota Beri Hadiah Ini pada 7 Pasang Pengantin
"SPPI ini akan dibagi menjadi tiga orang, dan setiap SPPI akan dikelola oleh tiga orang, yang terdiri dari seorang manajer, seorang akuntan, dan seorang ahli gizi." terangnya.
Menurut Prof Ikeu, pelatihan SPPI akan diperluas di masa depan, dengan sekitar 1.000 pelatih tambahan akan ditambahkan seiring dengan bertambahnya jumlah titik layanan.
Ia berharap, melalui program ini dapat memberikan manfaat gizi secara langsung serta berkontribusi dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia.