Di sektor pendidikan dan kesehatan, DISUKA berjanji akan memperbaiki fasilitas yang saat ini dinilai belum memadai. Dalam kunjungannya ke lapangan, pasangan ini menemukan banyak sekolah yang rusak dan fasilitas kesehatan yang kurang optimal.
“Kami ingin memastikan generasi mendatang mendapatkan pendidikan yang layak di fasilitas yang baik. Selain itu, pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan agar masyarakat merasa aman dan nyaman," tegas Dani.
Selain itu, berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia 2022, Bengkulu masuk kategori wilayah dengan risiko bencana tinggi. Menanggapi hal ini, DISUKA menyatakan komitmennya untuk membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana.
“Kami akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan semua proyek infrastruktur sesuai dengan standar konstruksi yang tahan terhadap risiko bencana," ujar Dani.
Selain membangun infrastruktur yang tangguh, DISUKA juga akan memprioritaskan edukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana. Mereka ingin masyarakat lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam.
BACA JUGA:Paslon DISUKA Serap Aspirasi Buruh, Petani hingga Pedagang, Begini Keluhannya
BACA JUGA:Warga Antusias Siap Menangkan Paslon Nomor 1, Sebut DISUKA Pemimpin Ideal untuk Kota Bengkulu
“Kami ingin membangun masyarakat yang sadar bencana, sehingga mereka tahu bagaimana harus bertindak ketika menghadapi situasi darurat," tutupnya.
Selain itu, Calon Wakil Wali Kota Bengkulu, Sukatno mengatakan, melalui berbagai program tersebut, DISUKA berharap dapat membawa perubahan signifikan di Kota Bengkulu.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua ini membutuhkan kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait," kata Sukatno.
Dengan visi besar ini, Sukatno optimis pasangan DISUKA dapat membawa Kota Bengkulu menuju masa depan yang lebih baik.
"Kami yakin, dengan dukungan masyarakat, Kota Bengkulu dapat menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera," tuturnya.
Di sisi lain, Calon Wali Kota Nomor Urut 1, Dani Hamdani juga menjadi sorotan karena sejumlah pertanyaan kritisnya kepada para pesaing, termasuk isu pelayanan kesehatan, infrastruktur, pendidikan, dan pengelolaan sampah.
Dalam salah satu sesi debat, Dani Hamdani menyoroti kendala yang sering dihadapi warga Bengkulu saat berobat di rumah sakit. Menurut Dani, Kota Bengkulu memerlukan sistem data penduduk yang terintegrasi, sehingga akan memudahkan akses layanan kesehatan.
"Kami telah menyiapkan kartu DISUKA, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengurus surat-surat tambahan saat membutuhkan layanan kesehatan nantinya," ujar Dani.
Sementara itu, Calon Nomor Urut 2, Ariyono Gumay menanggapi dengan solusi berbasis teknologi. Salah satunya dengan menerapkan aplikasi.