harianbengkuluekspress.id – Hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko masih memiliki stok vaksin anti rabies (VAR) yang akan digunakan bagi warga yang terkena gigitan hewan penular rabies baik kucing, anjing dan kera.
”Untuk stok masih aman dan tersedia sebanyak 192 vial,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKM dikonfirmasi BE, Kamis 21 November 2024.
BACA JUGA:Sungai Selagan di Mukomuko Harus Dinormalisasi, Begini Alasannya
BACA JUGA:Pembunuh Simran di BU Adalah Mantan Adik Iparnya, Ini Motifnya
Disampaikan Bustam, setiap tahun Dinkes Mukomuko mendapatkan bantuan vaksin anti rabies dari pemerintah provinsi. Kemudian ada juga bantuan yang berasal dari pengadaan vaksin antirabies dari OPD-nya yang bersumber dari APBD kabupaten. Vaksin antirabies yang ada, selain untuk cadangan dinas, juga disalurkan ke Puskesmas yang memiliki fasilitas penyimpanan vaksin anti rabies.
“Dari belasan Puskesmas, ada 6 Puskesmas menjadi pusat rabies atau rabies center yang tersebar di Kecamatan Ipuh, Pondok Suguh, Bantal, Penarik, Lubuk Pinang, dan Kota Mukomuko,” bebernya.
Ia menambahkan, jikalau stok vaksin di puskesmas kosong, mereka langsung mengajukan ke dinkes. Ditambahkan Bustam, vaksin antirabies diberikan secara gratis kepada warga yang menjadi korban gigitan anjing, kucing, dan monyet, termasuk biaya pengobatan lainnya. Pencegahan dan pengobatan pasien gigitan hewan penular rabies gratis karena bagian dari program pemerintah dalam mengatasi dan mencegah penyakit rabies.
“Januari 2024 hingga Oktober 2024, pihaknya telah menangani 92 pasien gigitan anjing, kucing dan kera. Dari 92 pasien tersebut yang paling banyak terjadi pada Januari 2024 yakni 16 pasien, Februari 12 pasien, Maret 13 pasien, April 10 pasien, Mei tiga pasien, Juni delapan pasien, sedangkan Juli, Agustus, dan September masing-masing 7 pasien,”ungkapnya.(budi)