Harianbengkuluekspress.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah anak.
Salah satu upayanya diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan yang berlangsung di salah satu aula hotel di Kecamatan Kota Mukomuko, Kamis 21 November 2024.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd, melalui Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Kabupaten Mukomuko, Ramon Hoski, ST, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah, khususnya di jenjang SD dan SMP, dengan fokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah," jelasnya.
BACA JUGA:2025, Warga Terdata dalam DTKS Berkurang , Anggaran JKN Mukomuko Naik, Ini Pemicunya
BACA JUGA:Vonis 7 Terdakwa RSUD Mukomuko Terlalu Ringan, Jaksa Putuskan Banding
Kegiatan ini diikuti oleh kepala sekolah dari 141 SD dan 58 SMP di Kabupaten Mukomuko, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terkait.
Di antaranya Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tim PPA, Saber Pungli, Polres Mukomuko, serta Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko.
Menurut Ramon, sosialisasi ini tidak hanya membahas pencegahan kekerasan, tetapi juga memberikan edukasi mengenai praktik pungutan liar (pungli) di sekolah.
"Materi pencegahan pungli disampaikan oleh tim Saber Pungli Kabupaten Mukomuko, yang memberikan wawasan tentang dampak buruk pungli serta cara menghindarinya," tambah Ramon.
Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang literasi, numerasi, penguatan karakter, kebhinnekaan, dan nilai-nilai pendidikan yang berorientasi pada pembentukan siswa yang cerdas, beretika, dan toleran.
Ramon, berharap, bahwa kepala sekolah yang mengikuti kegiatan ini dapat menerapkan ilmu yang didapat di sekolah masing-masing untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan kondusif.
"Kami berharap pimpinan sekolah dapat mengimplementasikan materi yang disampaikan, khususnya dalam menangani masalah perundungan dan bentuk kekerasan lainnya di sekolah. Dengan langkah ini, diharapkan sekolah dapat lebih bijak dan berani dalam memastikan keamanan lingkungan belajarnya," ujarnya.
Disdikbud Mukomuko juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat untuk mendukung terciptanya sekolah ramah anak.
BACA JUGA:Ayo Cegah Kekerasan di Sekolah Mukomuko, Begini Caranya