harianbengkuluekspress.id - Tahun 2024, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) telah merealisasikan program bedah rumah untuk rumah layak tidak huni (RTLH) sebanyak 50 unit dengan rincian 31 unit peningkatan kualitas dan 19 unit pembangunan baru. Namun pada tahun 2025 mendatang, kuota program rehabilitasi rumah tidak layak huni atau bedah rumah tersebut mengalami penurunan yang signifikan, yakni hanya untuk 8 unit rumah. Hal tersebut diakui langsung Kepala DPRKP BU, Ir Suharto Handayani.
"Ya, untuk tahun 2025 program bedah rumah hanya ada untuk 8 unit. Bila dibandingkan dengan tahun ini sungguh jauh turunnya," ujarnya.
Ditambahkannya, pada program bedah rumah tahun 2025 mendatang, alokasi anggaran hanya dianggarkan sebesar Rp 17,5 juta per unit. Itu klasifikasinya hanya peningkatan kualitas bukan pembangunan baru.
"Alokasi anggaran hanya 17,5 juta per unit klasifikasinya untuk peningkatan kualitas untuk ditahun 2025 nanti," terangnya.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, DPRD BU Apresiasi Gerakan Pangan Murah
BACA JUGA:Pleno Pilgub, Tunggu Benteng, Ini Penjelasan Ketua KPU Provinsi Bengkulu
Sebelum merealisasikan kegiatan bedah rumah tahun 2025 nantinya, lanjut Suharto, pihaknya akan melakukan survei dan verifikasi kelayakan penerima. Hal ini dilakukan agar usulan yang diterima oleh pihaknya dapat betul-betul tepat sasaran. Dimana untuk usulan bedah rumah secara keseluruhan yang diterima oleh pihaknya berjumlah 4.650 usulan. Dari usulan tersebut, Suharto mengakui, sebanyak 1.500 usulan dihantarkan ke pemerintah pusat. Hal tersebut dilakukan dalam upaya adanya dukungan anggaran APBN guna adanya percepatan program bantuan stimulan perumahan swadaya atau bedah rumah tersebut.
"Nanti sebelum program tersebut terealisasi, kita akan melakukan survei dan verifikasi kelayakan penerima. Semoga usulan yang saat ini berjumlah ribuan unit dapat diakomodir oleh pemerintah pusat agar adanya percepatan program bantuan stimulan perumahan swadaya atau bedah rumah tersebut," pungkasnya.(afrizal)