2 Pasien TBC di Lebong Meninggal, Segini Jumlah Kasusnya

Minggu 08 Dec 2024 - 20:42 WIB
Reporter : erik
Editor : novri

harianbengkuluekspress.id  – Kasus penderita penyakit Tuberkulosis (TB) atau yang biasa dikenal TBC di Kabupaten Lebong di tahun 2024 ini masih cukup tinggi. Setidaknya tercatat ada sebanyak 285 kasus dan 2 kasus diantaranya pasien meninggal dunia.
Kadinkes Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta SKM mengatakan, bahwa di tahun 2024 ini memang masih cukup banyak yang mencapai 285 kasus.
“Dari jumlah tersebut 2 orang  meninggal dan 2 orang menolak dilakukan pengobatan,” sampainya, Minggu 08 Desember 2024.

Lanjut Evan, dari jumlah kasus yang didapat dan tidak dipungkiri bahwa Kabupaten Lebong menjadi daerah di Provinsi Bengkulu yang kasus TB yang tinggi. Sebab penderitanya mayoritas masyarakat yang biasa bekerja di tempat-tempat yang lembab.
“TB sendiri disebabkan akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis,” jelasnya.

BACA JUGA:6.744 Akta Kematian Diterbitkan di Rejang Lebong, Ini Kegunaannya

BACA JUGA:KPU Gelar Pleno Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Gubernur dan Wagub Periode 2025-2030, Berikut Perolehan Suaranya

Masih kata Evan, penyakit TB sendiri merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru, ginjal tulang belakang hingga otak. Sehingga jika tidak cepat dilakukan penanganan akan mengakibatkan gejala yang serius bagi penderita.
“TB sendiri dapat mengakibatkan penderitanya meninggal dunia,” ucapnya.

BACA JUGA:6.744 Akta Kematian Diterbitkan di Rejang Lebong, Ini Kegunaannya

BACA JUGA:Rejang Lebong Terima Hibah BNPB, Segini Jumlahnya

Oleh karena itulah ucap Evan, masyarakat harus terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri yang menderita TB mulai dari berkurangnya nafsu makan, rasa lelah berlebihan, demam, penurunan berat badan serta ciri-ciri lainnya.
“Jika mengalami ciri-ciri seperti itu, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Ditambahkan Evan, meskipun penyakit TB merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat mengakibatkan penderitanya meninggal, namun dapat disembuhkan. Salah satunya dengan sellau rutin mengkonsumsi obat.
“Konsumsi obat sendiri harus rutin selama 6 bulan,” tuturnya.

Masih kata Evan, bakteri penyebab TBC sendiri akan sangat mudah berkembang terutama di kawasan yang lembab dan kumuh. Untuk itulah kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara harus selalu menjadi perhatian. Selain itu juga, masyarakat bisa menjaga pola hidup bersih dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat serta bersih.
"Sehingga kekebalan tubuh kita bisa selalu terjaga, untuk melawan bakteri penyebab penyakit," himbaunya.

Selain itu juga, Evan mengimbau, kepada orang tua yang memiliki bayi atau balita, agar bisa melakukan imunisasi BCG di fasilitas kesehatan terdekat, untuk mencegah agar anak bisa terlindungi dari penyakit TBC bahkan imunisasi dapat mencegah terjadinya peradangan pada otak atau miningitis pada anak.
"Silahkan bawa anak-anak kita untuk mendapatkan imunisasi BCG," tutupnya.(erik)

Kategori :