Buya Yahya juga menyoroti dampak negatif dari kebiasaan menonton hiburan secara berlebihan, seperti acara lawakan atau komedi yang memicu tawa berlebihan.
Menurut Buya Yahya, kebiasaan ini dapat mengganggu ketenangan jiwa dan keseimbangan batin seseorang.
"Hati yang lembut tidak akan terlalu larut dalam hal-hal yang sifatnya duniawi," papar Buya Yahya.
Namun, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa Islam bukanlah agama yang kaku atau melarang kebahagiaan.
Sebaliknya, Islam mengajarkan keseimbangan antara menikmati kesenangan dunia dan mempersiapkan kehidupan akhirat.
Menurut Buya Yahya, canda dan tawa yang ringan dalam batas wajar tetap diperbolehkan, asalkan tidak mengabaikan nilai-nilai agama.
BACA JUGA: Orang yang Jarang Sholat Meninggal Husnul Khatimah, Bisakah? Begini Kata Buya Yahya
BACA JUGA:Buya Yahya Sarankan Lakukan Ini, Insya Allah Masuk Surga Tanpa Hisab
"Agama Islam itu indah dan penuh mesra, bukan agama yang seram. Tapi, jangan sampai kesenangan itu membuat kita lupa," papar Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menyebutkan bahwa tawa yang berlebihan seringkali membuat seseorang lupa akan kewajiban dan tanggung jawabnya.
"Ketika kita terlalu sering tertawa besar, tanpa disadari itu menjauhkan kita dari kesadaran spiritual," terang Buya Yahya.
Buya Yahya juga memberikan solusi bagi mereka yang ingin menjaga kelembutan hati, salah satunya dengan memperbanyak dzikir dan membaca Al Qur'an.
Menurut Buya Yahya, kedua amalan ini dapat membantu menjaga hati tetap terhubung dengan Allah SWT.
Buya Yahya mengingatkan bahwa menjaga kelembutan hati sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena hati yang lembut akan lebih mudah menerima nasihat dan kebenaran.
Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya juga mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW berhasil menciptakan keseimbangan antara keseriusan dan keceriaan dalam kehidupannya.
"Nabi adalah sosok yang penuh kasih dan kelembutan, tetapi tetap menjaga prinsip dalam segala hal," papar Buya Yahya