harianbengkuluekspress.id - Alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) pada 2025 dipastikan berkurang. Hal tersebut diakui langsung oleh Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten BU, Juwita Abadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 17 Desember 2024.
"Ya, untuk alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2025 dipastikan berkurang," ujarnya.
Ditambahkanya, hal tersebut dikarenakan dari usulan yang sudah diinput dari 5.461 NIK petani yang ada se-Kabupaten BU untuk alokasi pupuk urea sebanyak 1.971 ton dan pupuk NPK sebanyak 3.421 ton. Berdasarakan dari SK DTPHP Provinsi Bengkulu, alokasi pupuk urea sebanyak 1.691 ton dan pupuk NPK sebanyak 2.000 ton.
"Itu artinya ada pengurangan alokasi pupuk bersubsidi kita berdasarkan RDKK. Dimana dari usulan untuk pupuk urea hanya 85 persen yang diakomodir dan untuk pupuk NPK hanya 58 persen saja," terangnya.
BACA JUGA:Polsek Ketahun Amankan 140 Botol Miras Dalam Rangka Ini
BACA JUGA:Benteng Miliki 6 Sentra Pengrajin Batik, Ini Lokasinya
Kendati demikian, ia pun tetap optimistis kebutuhan pupuk petani akan terpenuhi meskipun RDKK berkurang dibandingkan tahun ini. Sebagai salah satu upayanya, yakni dengan menekankan pada efektivitas penyerapan pupuk bersubsidi itu ketimbang menyetok berlebihan. Hal tersebut jangan sampai terulang lagi ditahun 2025 mendatang, sebab untuk serapan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 ini juga masih sangat minim. Karena saat ini, serapannya untuk pupuk urea baru 64 persen dan pupuk NPK baru 70 persen dari alokasi pupuk bersubsidi tahun ini yang diterima.
"Meski alokasi pupuk kita berkurang, tetapi kita akan tetap optimis kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Tentu dengan cara menekan efektivitas penyerapan pupuk bersubsidi itu ketimbang menyetok berlebihan. Hal ini kita berkaca pada tahun ini yang serapannya masih sangat minim dari alokasi pupuk yang diterima tahun ini," tandasnya.(afrizal)