Bisnis Baju Bekas di Pasar Panorama, Begini Cerita Penjualnya
Kamis 30 Nov 2023 - 16:38 WIB
Reporter : Reko
Editor : Asrianto
HARIANBE - Pasar Panorama merupakan pasar terbesar di Kota Bengkulu, pasar ini juga menjadi salah satu pasar dengan penjual pakaian bekas atau thrifting terbanyak di Bengkulu.
Kendati telah adanya larangan menjual pakaian bekas, para pedagang di pasar Panorama tetap menjajarkan dagangannya.
BACA JUGA: Temulawak Diproyeksikan Jadi Gingseng, Ini kata Menkes
BACA JUGA: Lesehan Raihan, Lesehan Terfavorit Mahasiswa, Ini Tempatnya
Sejak Maret 2023 telah adanya larangan bisnis pakaian bekas yang di sampaikan oleh pemerintah, karena di anggap merugikan beberapa pihak.
Dengan adanya larangan tersebut penjual pakaian bekas di Pasar Panorama mengalami kesulitan untuk mendapatkan stok pakaian bekas, kalaupun ada harga per-Ballnya naik hingga 40% atau mencapai 11 juta rupiah.
Stok pakaian bekas ini didatangkan dari beberapa daerah mulai dari Palembang, Bandung dan tentunya dari Batam.
“Kalau ada barangnya itu mahal bisanya, karna kita ini pedagang kecil sudah tangan ke berapa baru sampai ke kita, biasanya itu kita beli 11 juta per-Ballnya.” Ungkap Buk Icut salah satu penjual baju bekas di pasar panorama, Selasa (12/9).
Mengenai larangan untuk menjual baju bekas, buk Icut mengungkapkan tidak mengetahui mengenai hal tersebut, Ia hanya mengalami kesulitan ketika mencari stok pakaian bekas untuk tokonya.
Sedangkan untuk penjualan buk Icut sendiri mengalami penurunan dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya,
Ia juga mengungkapkan kalau sudah banting harga dengan kisaran harga 10 ribu rupiah sampai dengan 40 ribu rupiah untuk segala jenis pakaian.
“Namanya juga barang bekas kita jual murah saja 10 ribu, paling mahal kisaran 40 ribuan,” Jelasnya.
BACA JUGA: Toko Kaca Edi Koto, Menjual Beragam Bingkai dan Kaca dengan Harga Termurah
Buk Icut juga menyampaikan keluhannya mengenai adanya larangan untuk menjual baju bekas tersebut,
Karena menurutnya pemerintah tidak memikirkan pedagang kecil seperti mereka, yang omset penjualannya pas-pasan dan sekarang malah di larang.
Kategori :