Istri Ingin Puasa Rajab, Haruskah Izin Suami Dahulu? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Rabu 08 Jan 2025 - 08:35 WIB
Reporter : Ary
Editor : Asrianto

BACA JUGA:Menikahi Janda, Adakah Keistimewaannya? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

"Itu sesuai dengan hadis Nabi SAW. Dalam hadis, tidak halal bagi seorang istri yang beriman pada Allah dan hari akhir berpuasa sementara suaminya sedang ada, kecuali dengan izinnya, dan tidak boleh istri memasukkan siapapun ke rumahnya kecuali dengan izin suaminya," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Aturan ini tidak hanya berlaku untuk puasa sunnah, tetapi juga mencakup berbagai keputusan lain dalam kehidupan rumah tangga.

Meskipun seorang istri memiliki perannya dalam keluarga, setelah menikah, suami tetap memegang tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga.

"Jadi, walaupun ibu yang punya rumah, ibu punya rumah nih, rumah nih, ibu beli, ibu nikah dengan seorang laki-laki, orangnya miskin, tidak punya rumah, dia tinggal di rumah ibu, walaupun itu rumahnya ibu, setelah dia jadi suami ibu, enggak boleh masukkan sembarangan orang di rumah, karena dia sekarang penaung dan pelindung di situ," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Kewajiban ini menunjukkan pentingnya saling menghormati dan menjaga keseimbangan hak antara suami dan istri dalam menjalani ibadah dan kehidupan sehari-hari.

Istri disarankan untuk selalu meminta izin suami sebelum melaksanakan ibadah sunnah, seperti puasa, selama suami berada di rumah.

"Maka, ini perlu digarisbawahi, tidak boleh berpuasa, terutama sunnah, ya. Kata Nabi SAW dalam hadis yang lain, tidak boleh seorang wanita berpuasa sementara suaminya sedang bersamanya, kecuali dengan izinnya," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Selain itu, kita juga sering menghadapi situasi yang melibatkan hak-hak Allah dan hak-hak makhluk, terutama dalam konteks ibadah.

Contohnya, dalam melaksanakan sholat, kita harus memperhatikan kewajiban kita kepada Allah serta kepada orangtua atau pasangan.

"Sama juga kalau bapak ibu kita. Kan kalau bakti sama orangtua, perhatikan perbedaan antara ketemunya haknya Allah wajib dengan hak wajibnya makhluk. Jadi, misal sholat lima waktu kan itu wajib kita ya, kalau ketemu itu dengan hak wajibnya makhluk. Misalnya, bakti sama orangtua," papar Ustadz Khalid Basalamah.

"Kalau kita lagi sholat zuhur, misalnya ibu kita atau ayah kita panggil "Nak!" kita enggak usah batalin sholat karena wajib sama wajib ketemu. Wajib haknya Allah dengan hak wajibnya makhluk," tambah Ustadz Khalid Basalamah.

BACA JUGA:Menikahi Janda atau Gadis, Mana yang Lebih Baik, Ini Menurut Ustadz Khalid Basalamah

BACA JUGA:Ingin Menikahi Janda, Ini Nasehat Ustadz Khalid Basalamah

Namun, ketika kita sedang melaksanakan ibadah sunnah dan dipanggil oleh orangtua atau pasangan, kita diwajibkan untuk membatalkan ibadah tersebut dan memenuhi hak orangtua atau suami, karena kewajiban terhadap mereka menjadi prioritas yang lebih penting pada saat itu.

"Ini enggak boleh, enggak, jadi kalau ibu kita lagi panggil: 'Oh, saya lagi sholat sunnah, enggak bisa batalin'. Sama juga kalau istri yang dipanggil oleh suaminya. Ini perlu digarisbawahi," demikian Ustadz Khalid Basalamah.

Kategori :