Harianbengkuluekspress.id - Program sertifikasi sekolah intervensi pangan jajanan anak sekolah (PJAS) aman yang dilaksanakan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu sudah berlangsung sepanjang tahun 2024.
Ketua Tim II Infokom BPOM Bengkulu, Denton RM Simamora mengungkapkan, pencapaiannya, ada sebanyak 19 sekolah di Provinsi Bengkulu telah berhasil meraih sertifikasi tersebut. Terdiri dari sepuluh sekolah di Kota Bengkulu dan sembilan sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
“Pelaksanaan sertifikasi yang dimulai sejak awal tahun 2024 hingga November 2024 lalu. Hasilnya sangat memuaskan, dengan semua sekolah memenuhi kriteria nilai minimal, yaitu 70. Bahkan, terdapat sekolah yang mencapai nilai tertinggi, yakni SDN 7 Kota Bengkulu dengan nilai 91 dan SDN 77 Rejang Lebong sebagai perwakilan terbaik dari kabupaten,” ucap Denton, Selasa, 14 Januari 2025.
Denton menjelaskan bahwa sertifikasi ini melalui berbagai tahapan. Yang pertama, dilakukan survei untuk bisa menentukan sekolah target intervensi. Setelah itu, tim BPOM akan melaksanakan advokasi dan juga koordinasi dengan para pemangku kepentingan serta pihak sekolah untuk menyosialisasikan program PJAS.
“Tahapan berikutnya adalah sosialisasi, di mana kami menyampaikan materi terkait keamanan pangan, khususnya lima kunci keamanan pangan. Setelah itu, kami juga mengadakan bimbingan teknis untuk bisa membentuk kader keamanan pangan di setiap sekolah,” tambahnya.
BACA JUGA:Jabatan Rohidin - Rosjonsyah Berakhir, Pelantikan Gubernur Baru Tunggu Presiden
BACA JUGA:Galakkan Gotong Royong Atasi Sampah, Ini Ajakan Kepala DLH Kota Bengkulu untuk Warga
Ia menjelaskan, setelah bimbingan teknis, pihak sekolah segera membentuk Tim Keamanan Pangan Sekolah, selanjutnya melengkapi dokumen pendukung seperti rencana aksi dan komitmen dari kepala sekolah. Para kader keamanan pangan yang telah dilatih kemudian diharapkan mampu melaksanakan program secara mandiri di sekolah masing-masing.
“Tim kami ini melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana. Jika di temukan kekurangan, kami memberikan arahan perbaikan sebelum masuk ketahap sertifikasi,” jelasnya.
Ia menyebutkan, keberhasilan dari seluruh sekolah yang mencapai nilai diatas kriteria minimal menunjukkan keberhasilan dari program intervensi PJAS.
“Semua sekolah ini layak mendapatkan sertifikasi dan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperluas program ini ke lebih banyak sekolah,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan, BPOM Bengkulu berharap melalui program ini, kesadaran akan pentingnya keamanan pangan dapat semakin meningkat terutama di kalangan siswa, guru dan masyarakat sekolah.
"Dengan lingkungan sekolah yang lebih aman dari segi pangan, diharapkan dapat tumbuh generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas," tutupnya. (Budhi)