Harianbengkuluekspress.id - Provinsi Bengkulu tercatat sebagai daerah dengan persentase penduduk miskin tertinggi kedua di Pulau Sumatera pada September 2024. Hal ini terungkap dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu yang berlangsung di Aula BPS Provinsi Bengkulu, Rabu 15 Januari 2025.
Kepala Perwakilan BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, memaparkan, pada September 2024, persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu mencapai 12,52 persen atau setara dengan 261,15 ribu orang.
"Angka ini berkurang sebesar 1,04 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2024, yang saat itu mencapai 13,56 persen atau 281,36 ribu orang," ungkap Win Rizal.
Lebih lanjut, Win Rizal menjelaskan, meskipun angka kemiskinan di Bengkulu mengalami penurunan, persentase ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang tercatat sebesar 8,57 persen.
BACA JUGA:Pemkot Rancang Penerimaan Outsourcing, Ini Keterangan Penjabat Sekda Kota Pemkot Bengkulu
BACA JUGA:Sugiyo Ditemukan Membusuk di Halaman Rumahnya di Mukomuko, Ini Penyebabnya
"Persentase penduduk miskin nasional hanya 8,57 persen, sedangkan Bengkulu masih berada diangka 12,52 persen," ucapnya.
Win Rizal menambahkan, meski ada progres penurunan, Bengkulu tetap menduduki posisi sebagai provinsi termiskin kedua di Sumatera, di bawah Aceh yang mencatatkan angka kemiskinan tertinggi dengan persentase 12,64 persen. Sementara di peringkat ketiga ada Provinsi Lampung dengan 10,62 persen.
Win Rizal juga mengungkapkan, dari total 10 provinsi di Pulau Sumatera, hanya empat provinsi yang masih memiliki angka kemiskinan dua digit.
"Provinsi dengan angka kemiskinan dua digit di Sumatera, adalah Aceh, Bengkulu, Lampung, dan Sumsel. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah," ucap Win Rizal.
BACA JUGA:Muatan Berlebih, Truk Sawit Ditindak Tegas, Ini Kata Kasat Lantas Polres Mukomuko
Meskipun perbaikan telah terjadi, Win Rizal menekankan perlunya langkah strategis untuk terus menekan angka kemiskinan di Bengkulu. "Penurunan angka sebesar 1,04 persen poin ini menunjukkan adanya usaha yang sudah mulai efektif, namun perlu disertai program yang lebih terarah dan terukur agar kesejahteraan masyarakat meningkat secara signifikan," tuturnya.
Dengan posisi yang masih menjadi salah satu provinsi termiskin di Sumatera, tantangan besar menanti pemerintah daerah dalam menuntaskan kemiskinan di Bumi Rafflesia. (Indriati)