Ketua PMJB, Dr Yanto Resmi Dikukuhkan Jadi Profesor, Berikut Profilnya

Jumat 07 Feb 2025 - 10:04 WIB
Reporter : Asrianto, rls
Editor : Asrianto
Ketua PMJB, Dr Yanto Resmi Dikukuhkan Jadi Profesor, Berikut Profilnya

Kemudian ia melanjutkan  pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Janabadra, Yogyakarta.

Sosok yang menyukai musik Koes Plus ini kemudian melanjutkan Magister Hukum di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Sedangkan untuk Pendidikan doktornya, ia tempuh di Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta.

BACA JUGA:Hakim Agung Dr. Yanto Dikukuhkan Jadi Guru Besar Universitas Islam Sultan Agung Semarang

BACA JUGA:Ketua Umum PMJB Dr Yanto Jadi Hakim Agung

Dr. Yanto adalah sosok yang sangat menggandrungi olah raga, saking sukanya, Dr. Yanto sering bolos sekolah demi bisa bertanding olahraga dengan lawan-lawannya.

Meski sering bolos sekolah, Dr. Yanto bisa menunjukkan prestasinya di bidang olah raga, terbukti ia sering menjuarai berbagai turnamen olah raga, dua di antaranya yaitu bola voli dan bulu tangkis.

Makanya tidak salah jika cita-citanya adalah menjadi guru olah raga. Selain itu ia terinspirasi oleh Pak Muhadi, guru olah raganya yang selalu terlihat gagah.

Untuk itu, sebelum berkuliah di Fakultas Hukum, Dr. Yanto yang sangat ingin menjadi Guru Olah Raga memiliki keinginan kuat untuk mendaftar kuliah di IKIP Karang Malang,

Namun, karena pendaftarnya sangat banyak sehingga menimbulkan antri yang panjang hingga berhari-hari, Dr. Yanto membatalkan niatnya dan kemudian mendaftar kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata, Yogyakarta.

Asal muasal Dr. Yanto kemudian kuliah di Fakultas Hukum adalah karena terinspirasi oleh kakak dari kawannya yang banyak bercerita tentang  ilmu hukum.

Dari situlah, kemudian Dr. Yanto mendaftar kuliah di Janabadra dan melepaskan statusnya sebagai mahasiswa Universitas Sarjanawiyata.

Dr. Yanto yang saat ini diberi amanah sebagai Juru Bicara Mahkamah Agung tidak pernah terfikir bisa menjadi seorang hakim.

Ia yang berasal dari keluarga pedagang, sebelum menjadi hakim sempat menjadi editor di sebuah percetakan.

Hingga kemudian, seorang temannya yang Bernama Joko Sutrisno mengajaknya dan membujuknya untuk mendaftar jadi calon hakim. Ia pun terbujuk mendaftar dan lulus.

Berkat ajakan Joko Sutrisno, Dr. Yanto lulus seleksi calon Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Pekalongan. Lalu ia mendapatkan penugasan awal di PN Manna, Bengkulu Selatan.

Dr. Yanto yang saat itu masih bujangan berangkat seorang diri menggunakan bus Putra Raflesia. Ia Berangkat dari Jakarta jam 10 pagi sampai Bengkulu ke esokan paginya lagi. Sesampainya di PN, ia langsung lapor Ketua Pengadilan.

Kategori :