BENGKULU, BE - Investor asal Amerika juga tertarik berinvetasi di Kota Bengkulu. Yakni, dibidang pengelolaan sampah. Dijadwalkan Minggu ini, investor asal Amerika itu datang dengan membawa delegasi untuk melihat potensi tempat pembuangan akhir (TPA) Air Sebakul.
Kehadiran investor Malaysia tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu Riduan MSi.
"Sudah dikonfirmasi oleh pihak delegasi, mereka datang pertengahan Desember ini, untuk melihat potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan di Kota Bengkulu," ucap Riduan, kepada BE, Kamis, 14 Desember 2023.
BACA JUGA:Tingkatkan Semangat Literasi, Gubernur Resmikan Perpusda BS
BACA JUGA:Pertamina Anjurkan Beli BBM di Pertashop, Ini Keuntungannya
Riduan memaparkan, Kota Bengkulu menghasilkan 350-400 ton sampah per harinya. Dengan kedatangnan tim delegasi investor dari Amerika itu diharapkan nantinya investor Amerika benar-benar berinvestasi di Bengkulu. Sehingga sampah di TPA Air Sebakul dapat dikelola dengan baik.
"Investasinya dibidang pengelolaan sampah dan ini masih belum bisa dipastikan. Kita harapkan mereka dari negara yang lebih maju dapat menyalurkan teknologi mereka untuk diadopsi di Kota Bengkulu," tuturnya.
Sebelumnya DLH Kota Bengkulu, juga telah menerima delegasi dari Swiss yang dipastikan berinvestasi Rp 63 miliar setelah datang pada Oktober 2023. Investor Swiss ini juga mau berinvestasi pada pengelolaan TPA Air Sebakul.
"Skemanya seperti Swiss kemarin, tetapi pihak Amerika sementara ini agendanya berkunjung ke TPA, untuk kelanjutan kunjungan beberapa bulan lalu tentang pengelolaan sampah," terang Riduan.
TPA Air Sebakul diperkirakan penuh pada akhir 2024. Diperparah lagi dengan volume sampah yang bertambah setiap harinya. Tentunya kondisi itu membuat lokasi tersebut perlu dilakukan inovasi. Berupa pengelolaan sampah dengan teknologi canggih agar bisa dimanfaatkan.
"Kita terbuka dengan investor siapa pun itu, apabila pihak Amerika ingin investasi, kita siapkan skemanya. Karena TPA ini makin hari makin penuh, jadi perlu dilakukan pengelolaan yang ramah lingkungan," demikian ucapnya. (529)