Lestarikan Budaya dan Sejarah Kerudung Fatmawati

Selasa 19 Dec 2023 - 21:26 WIB
Reporter : Dian
Editor : Haijir

BENGKULU, BE - Dalam rangka memperingati hari Ibu yang ke-95 serta merespons semangat dalam upaya melestarikan kekayaan dan memajukan pariwisata budaya Indonesia, Organisasi Muda Mudi Tempo Dulu (MMTD) menggelar acara lomba Lenggak Lenggok dan Lagu Daerah yang bertempat di Hotel Bougenvil Pantai Panjang, Selasa (19 Desember 2023).  

Lomba ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih mengenal dan mencintai warisan budaya, khususnya dalam pemakaian Kerudung Fatmawati yang memiliki nilai sejarah tinggi. 

Ketua Umum MMTD, Ahmad Kanedi atau Bang Ken mengatakan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk dukungan MMTD kepada pemerintah dalam memajukan pariwisata berbasis sejarah dan potensi.

Bang Ken menegaskan bahwa MMTD masih ada dan tetap selalu berkarya dan karya inilah yang akhirnya dituangkan dan menjadi gagasan sehingga terciptalah kegiatan ini.

"Misi kita yaitu ingin mengangkat salah satu kearifan yaitu Kerudung Fatmawati menjadi aksesoris perempuan Indonesia, jadi ada kekhasan yang menunjukan simbol perempuan Indonesia itu yang selalu menunjukan ada nilai budaya, religius, dan kebangsaan," ujarnya.

Seperti diketahui bahwa nilai kebangsaan perempuan Indonesia ialah selendang dan kerudung. Kerudung ini dipatrikan yang mana sering digunakan oleh Ibu Fatmawati, sehingga hal ini lah yang mendasari untuk kegiatan tersebut.

Senada juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Lomba, Zusy Nery menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kontribusi MMTD dalam melestarikan budaya Indonesia. 

Melalui ekspresi seni dan kegiatan kreatif seperti lomba Lenggak Lenggok dan Lagu Daerah, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam merawat dan mengapresiasi nilai-nilai budaya.

"Selain mempromosikan seni tradisional dan memajukan pariwisata , lomba ini juga menjadi wahana untuk memperkenalkan Kerudung Fatmawati sebagai bagian tak terpisahkan dari kebudayaan nasional. Hal ini sejalan dengan misi MMTD untuk menjaga keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia," ungkapnya.

Peserta lomba tidak hanya bersaing untuk memperebutkan hadiah, tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian budaya nasional. Semangat kebersamaan dan gotong-royong dalam menjaga kekayaan budaya menjadi inti dari kegiatan ini.

"Seperti kegiatan kita Muda Mudi Tempo Dulu, maka peserta lomba kita yaitu para ibu-ibu dengan umur diatas 45 tahun, sehingga dalam proses pendaftarannya para peserta harus menunjukkan KTP untuk memastikan umurnya, kemudian jumlah peserta Lenggak Lenggok ada 36 peserta dan Lomba Lagu daerah 28 peserta," jelas Zusy.

Kegiatan lomba kemarin diikuti oleh berbagai peserta dari organisasi wanita dan masyarakat umum di Kota Bengkulu. Kedepan kegiatan seperti akan lebih ditingkatkan lagi dengan mengundang berbagai peserta tingkat Daerah, Provinsi atau bahkan jika memungkinkan untuk tingkat Nasional.

Berikut ini nama pemenang Lomba Lenggak-Lenggok; Juara 1, Reny (umum); Juara, 2 Esi Nurasiah (FPPF); Juara 3, Leonita Santi (Dinas Kelautan); Harapan 1, Armelia Destrine; Harapan 2, Reny Jihad (IIDI); Harapan 3, Eti Susilawati.

Dengan adanya lomba lenggak lenggok dan lagu daerah ini, diharapkan akan terus terjalin kecintaan dan kepedulian terhadap warisan budaya Indonesia, khususnya Kerudung Fatmawati, sehingga dapat tetap dihargai dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. (Ian)

 

Kategori :

Terkait