“Meskipun pembersihan cukup lama karena terkendala alat, akhirnya material longsor sudah bisa dibersihkan,” tuturnya.
Dijelaskan Dandim, sebelumnya ada warga Kecamatan Topos yang sedang sakit dan akan dirujuk ke RSUD Kabupaten Lebong. Akan tetapi akibat jalan yang tidak bisa dilewati semua jenis kendaraan, akhirnya anggota TNI yang sedang berada di lokasi mengangkat pasien untuk melintas melewati material longsor.
“Dibawa menggunakan mobil lain untuk ke RSUD,” ujarnya.
Di sisi lain, Kapolres Lebong AKBP Awilzan SIK melalui Kapolsek Rimbo Pengadang, IPTU Amir Lukman Hakim mengatakan bahwa akibat tanah longsor yang terjadi, memang mengakibatkan jalan lumpuh tidak bisa dilewati kendaraan dan mengakibatkan kemacetan baik dari kabupaten Lebong menuju Curup ataupun sebaliknya.
“Namun saat ini kemacetan sudah bisa teratasi setelah material longsor bisa dibersihkan,” singkatnya.
Pemprov Turunkan Alat Berat
Gubernur Bengkulu, Prof H Rohidin mengatakan, saat informasi kejadiaan tanah longsor diterima, pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi langsung menurunkan alat berat ke lokasi kejadian.
"Kita sudah menurunkan alat berat bekerja sama dengan PUPR Rejang Lebong dan Lebong serta BPBD setempat," kata Rohidin, Minggu 21 Januari 2024.
Dijelaskannya, pembersihan material longsor di jalan lintas Lebong-Rejang Lebong itu juga dibantu oleh TNI dan Polri. Kolaborasi yang cepat itu, membuat jalan lintas tersebut bisa kembali dilalui oleh pengendara.
"Dukungan penuh dari TNI/POLRI sangat membantu. Kolaborasi itu mempu mengatasi masalah dengan cepat," bebernya.
Perubahaan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan itu, menurut Rohidin, harus diantisipasi. Mitigasi bencana menjadi langkah penting. Agar tidak ditemukan korban jiwa, maupun kerugian material cukup besar.
"Pengguna jalan untuk tetap hati-hati. Selalu melakukan upaya mitigas bencana," tambahnya.
Rohidin mengatakan, selama terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, pemprov akan terus memantau. Termasuk memonitor daerah-daerah yang rawan bencana. Sehingga upaya-upaya penanganan bisa cepat dilakukan.
"Kita akan terus memonitor dan memantau wilayah Bengkulu, terkait kondisi perubahan cuaca dan terjadinya intensitas hujan yang cukup tinggi," ungkap Rohidin.