Harianbengkuluekspress.bacakoran.co- Memiliki anak yang kerap mengamuk, menangis kencang memang menjengkelkan dan menguji kesabaran orang tua, terlebih dilakukan ditempat umum.
Ledakan emosi seperti itu dikenal dengan sebutan tantrum, kondisi pada umumnya terjadi pada anak usia 1-4 tahun.
Penyebab tantrum pada anak umumnya dikarenakan terbatasnya kemampuan bahasa anak dalam mengekspresikan perasaannya atau menjeleaskan keinginannya.
Penelitian pada 2007 yang dipublikasikan di The Journal of Pediatrics, mengungkapkan bahwa 70 persen anak berusia 18-24 bulan mengalami tantrum.
BACA JUGA:Apa itu Tantrum, Berikut Enam Cara Mengatasinya
Tantrum tidak serta merta hilang pada usia 2 tahun. Bahkan, beberapa peneliti menemukan bahwa insiden tantrum tertinggi terjadi pada rentang usia 3-5 tahun.
Bahkan 75 persen anak prasekolah masih melakukan tantrum.
Mengatasi anak tantrum bukan perkara mudah, karena anak melakukan tantrum tanpa mengenal tempat, bisa saat di rumah maupun di tempat umum, dan ini lah yang membuat orang tua panik.
Oleh karena itu, orang tua butuh trik untuk menenangkan anak. Untuk mengatasinya, orang tua dapat mengetahui jenis-jenis tantrum untuk mengatasinya.
Walau sama-sama menangis dan mengamuk, ternyata jenis tanttum berbeda-beda. Berikut jenis-jenis tantrum
1. Tantrum Manipulatif
Tantrum manipulatif yakni tindakan yang dilakukan anak ketidak keinginannya tidak terpenuhi. Tantrum seperti ini disebut tantrum yang dibuat-buat oleh anak agar keinginanya dipenuhi.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Anak Berprilaku Baik
2. Tantrum Frustasi
Tantrum jenis ini disebabkan karena anak belum bisa mengekspresikan keingnan serta perasaan dengan baik. Karena beberapa faktor seperti lelah, kelaparan, atau gagal melakukan sesuatu.