Longsor dan Banjir Melanda BS-Kaur, Jalan Ini Putus Total

Kamis 22 Feb 2024 - 21:40 WIB
Reporter : Renald - Irul
Editor : Dendi S

Beberapa wilayah di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) juga  terendam banjir. 

Adapun 2 desa yang mengalami bencana banjir tersebut, yaitu Desa Kembang Seri dan Desa Tanjung Aur 2. Bahkan akibat banjir tersebut menyebabkan 30 unit rumah penduduk dan Kantor Desa Kembang Seri, serta Kantor Desa Tanjung Aur 2 terendam air yang meluap dari sungai. 

“Peralatan dan fasilitas desa terancam rusak karena sejak pukul 16.00 pada Rabu, 21 Februari 2024 Kantor desa kami terendam banjir," ujar Kasi Pelayanan dan Umum Desa Tanjung Aur 2, Biksan kepada BE, Kamis 22 Februari 2024. 

Banjir di Pino Bengkulu Selatan. 

 

Lebih lanjut, Biksan menyampaikan banjir yang terjadi cukup besar tetapi tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut. 

Namun, banjir tersebut menyebabkan kerugian materi  hingga jutaan rupiah.

"Alhamdulillah semua warga sudah lebih dulu mengamankan diri. Untuk saat ini kami masih memantau situasi yang kemungkinan terjadi ke depannya, tetapi peralatan yang ada di kantor yang terendam banjir banyak yang rusak dan terbawa arus sungai saat banjir," sampainya.

Sementara itu, Kepala Desa Kembang Seri, Alimin menyampaikan kantornya terendam air. Bahkan, sofa dan kursi tempat duduk yang ada di kantornya tampak mengapung dan berserakan. 

“Kita semua sudah melakukan upaya evakuasi dan pembersihan Kantor pasca diterjang banjir dan alhamdulillah arus banjir mulai surut," singkatnya. 

Hujan lebat selama 17 jam itu juga menyebabkan jalan utama menuju kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Mengkudum putus total.

“Saat ini hanya tersisa sekitar 50 CM saja dan dipastikan tidak bisa dilewati semua jenis kendaraan dan satu unit perahu fiber milik nelayan, Daus (50) dikabarkan tenggelam diseret arus,” ujar Ketua Nelayan Mengkudum, Sis Sony.

Lebih lanjut, Sony juga menyampaikan nelayan setempat telah berupaya menyelamatkan perahu yang masih terikat di batang kelapa. Pihaknya juga belum bisa memastikan berapa total peralatan tangkap yang rusak dan hilang akibat musibah tersebut. 

“Nelayan kesulitan menjangkau titik utama TPI karena arus sungai yang sangat kencang dan nelayan juga tidak berani melaut karena cuaca buruk,” pungkasnya. (117/618)

 

Kategori :