Harianbengkuluekspress.id - Lima unit rumah warga di pinggir aliran sungai Desa Kembang Mumpo Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) terancam masuk sungai akibat abrasi.
Dari waktu ke waktu, abrasi semakin mendekati sisi rumah dan kini terancam ambruk. Bahkan satu rumah pondasinya telah tergantung setelah dikikis abrasi sungai.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Seluma langsung berkoordinasi dengan pihak PUPR provinsi serta Balai Wilayah Sungai Sumatera ( BWSS ) untuk membangun tanggul beton atau bronjong di bantaran sungai.
"Pihak PU pengairan provinsi dan BWSS VII sudah turun ke lokasi dan tanggapan mereka ini sudah layak harus dibantu melalui dana BTT," ungkap Wakil Bupati Seluma, Drs Gustianto.
BACA JUGA:Dinsos BS Kembali Tangani ODGJ Telantar, Begini yang Dilakukan
BACA JUGA:Direktur RSUD Tais Jadi Kepala Puskesmas, Ini Daftar Lengkap Mutasi
Namun, hingga saat ini pembagunan melalui dana tanggap darurat belum bisa terealisasi, karena harus mendapatkan persetujuan dari gubernur, sehingga pihak terkait PUPR pengairan dan BWSS VII masih menunggu.
"Seharusnya memang sudah harus dibangun melalui dana tanggap darurat. Terlebih masyarakat sudah sangat berharap setelah pihak PUPR provinsi dan BWSS VII mengecek lokasi," sambungnya.
Wakil Bupati Seluma, Gustianto mengatakan, abrasi ini sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir ketika curah hujan sedang tinggi yang menyebabkan arus sungai kencang sehingga terjadi abrasi. Saat ini abrasi pun telah mengikis pondasi rumah.
BACA JUGA:Bantu Penderita Hydrocephalus, Kapolres Kaur Berikan Ini dan Janjikan Ini
"Saat ini mereka tak pernah terlelap tidur, karena khawatir akan terjadi abrasi lagi ketika hujan deras," sambung Wabup.
Lanjutnya, lokasi rumah yang terdampak dari abrasi ini tak jauh dari jalan raya, sehingga di khwatirkan saat hujan dan ada banjir, bukan rumah saja yang habis bahkan bisa melebar ke jalan raya.
"Ini harus cepat dibangun, jangan sampai sudah terjadi baru ada tindakan," tutupnya. (Jefrianto)