BACA JUGA:Tips Berkendara Aman dan Nyaman Pakai Motor Matic
Ia terus melawan pikiran negatif dan kepinginnya untuk melakukan kebiasaan buruk.
Hingga akhirnya ia kembali memikirkan untuk mempelajari Islam.
Kemudian, Sherly memulai perjalananan hijrahnya menjemput islam dengan membaca terjemahan Al Quran digital. Sehingga, Ia pun mulai merasa lebih baik setelah mempelajari Islam.
Saat itu ia tidak tahu bahwa ia akan masuk Islam lantaran begitu menikmati mempelajari agama Islam. Dikatakannya bahwa Islam mengajarkannya tentang kebenaran
Sehingga, dengan islam, semangatnya kembali pulih dan ia mengetahui asal usul segalanya.
Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk memeluk islam. Ia kemudian menghubungi temannya dan mengatakan bahwa ia serius untuk memeluk agama Islam.
Mendengar pengakuannya itu, temannya sempat terkejut dan seakan tidak percaya. Namun, Sherly meyakinkan temannya itu dengan mengatakan bahwa Islam telah ada dipikirkannya untuk sementara waktu, namun dia sulit untuk menjelaskannya saat itu.
Sherly mengaku alasannnya menjadi mualaf karena ia tidak pernah merasa hal seperti ini. Itu adalah rasa yang bermakna, ia merasa ada tujuan dalam hidupnya.
Sehingga, teman-temannya menyarankan Sherly kembali mempelajari Islam untuk memastikan apakah Islam memang agama yang tepat untuknya.
Dia juga mendapat saran dari rekan-rekannya untuk berpikir matang-matang sebelum memutuskan menjadi seorang mualaf.
BACA JUGA:Pilkada 2024, KPU Provinsi Bengkulu Coklit Ulang DPT
BACA JUGA:2 Tahun Pasutri Ini Terjerumus Bisnis Sabu
Namun, Sherly sudah bertekad untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Ia sudah siap menjadi seorang muslimah.
Sherly lalu bersyahadat. Ia mengaku sangat bangga dengan keputusannya untuk menjadi seorang muslim.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar saya yang telah membantu saya memahami keindahan dan kedamaian Islam,"ujar Sherly.(*)