BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sedang menjajaki pembiayaan magang ke luar negeri menggunakan program kredit usaha rakyat (KUR) bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu Edwar Heppy SSos mengatakan, pihaknya sudah mengajukan kerjasama dengan Bank Bengkulu untuk menggunakan KUR, bagi masyarakat Bengkulu yang ingin magang ke luar negari dengan biaya sendiri.
"Sudah diajukan ke Bank Bengkulu. Namun Bank Bengkulu perlu meminta izin Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko), untuk mendapatkan KUR PMI," ujar Edwar kepada BE, Jumat (20/10).
Dijelaskannya, penggunaan KUR untuk magang kerja ke luar negeri itu akan sangat membantu masyarakat. Karena untuk magang kerja ke luar negari seperti Negara Jepang dan Jerman itu, membutuhkan biaya sampai Rp 35 juta. Jika nantinya menggunakan KUR, maka setiap bulannya gaji yang didapatkan pada hasil magang itu, bisa dipotong untuk membayar angsuran KUR PMI.
"Ini akan membantu adek-adek kita yang ingin magang ke luar negeri. Nanti dipotong lewat gaji," tambahnya.
Untuk magang ke luar negari itu, menurut Edwar, pihaknya sudah ada kerjama dengan pihak ketiga penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Banyak negara luar, menerima magang kerja. Namun masyarakat, banyak terkendala soal pembiayaan pemberangkatan ke luar negeri tersebut.
"Magang kerja itu jika menggunakan pihak penyalur tenaga kerja, biayanya ditanggung sendiri. Itu yang membuat berat adek-adek kita," ungkap Edwar.
Pada program magang ke luar negeri itu, Edwar mengatakan, pemerintah baru berkerjasama dengan Negara Jepang. Program itu melalui Kementerian Nakretrans. Segala biaya ditanggung oleh pemerintah.
"Program ini sudah dibuka, tahun ini dari 100 orang pendaftar, hanya 13 orang yang dinyatakan lulus," katanya.
Program magang ke Jepang yang dibiayai oleh pemerintah pusat itu, tidak terbatas kuotanya. Hanya saja, harus memenuhi kualifikasi syarat yang ditentukan oleh pemerintah. Padahal, dalam program magang ke luar negari itu, banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Selain pengalaman kerja, juga mendapatkan penghasilan selama program magang berlangsung.
"Kedepan, jika sudah dibuka lagi, silahkan persiapkan secara matang. Minimal itu, kalau yang daftar 100 orang, bisa separuhnya lulus," tutup Edwar. (151)