Proyek Mangkrak Desa Tanjung Alam, Inspektorat Nilai Alasan Mereka Tidak Masuk Akal

RENALD/BE Irban P3D, Pedi Maryanto--

Harianbengkuluekspress.id – Inspektorat Bengkulu Selatan menyoroti mangkraknya proyek pembukaan badan jalan sepanjang 2 km di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Kedurang, yang menggunakan anggaran sebesar Rp 200 juta pada tahun 2024. Pemerintah Desa Tanjung Alam telah dipanggil untuk dimintai klarifikasi atas permasalahan ini.

Pemdes Tanjung Alam berdalih proyek mangkrak akibat kerusakan alat berat, cuaca buruk dan kendala teknis lainnya. Namun, Inspektorat menilai alasan tersebut tidak dapat diterima.

"Mangkrak pun mereka (Pemdes Tanjung Alam, red) beralasan cuaca buruk dan begini segala macam, itu alasan mereka," ujar Irban Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (P3D), Pedi Maryanto, Kamis 9 Januari 2024.

Pedi menegaskan bahwa proyek yang tidak rampung dalam satu tahun menandakan perencanaan yang buruk. Ia juga menyoroti pengalaman Pemdes Tanjung Alam dalam pengelolaan dana desa yang dinilai cukup lama namun tetap bermasalah.

BACA JUGA:Dibebani Target Rp 31 Miliar, Bapenda Hanya Didukung 7 ASN

BACA JUGA:Tuntutan BOS Sesuai Fakta Sidang, Ini Pernyataan JPU Kejati Bengkulu

"Itu alasan dari mereka, tapi kan kita namanya pemerintahan desa yang berpengalaman, dalam artian keuangan desa ini sudah dari 2016 lalu. Jadinya sudah 10 tahun yang lalu ini sudah ada," katanya.

Lebih lanjut, Pedi menyebut bahwa pengerjaan proyek tidak dilakukan sesuai waktu yang tepat. Sehingga menyebabkan hasil yang tidak maksimal dan berpotensi merugikan negara.

"Harusnya mereka berkaca dong dari pengalaman-pengalaman yang sudah. Iya kalau memang kegiatan tersebut butuh perencanaan yang relatif panjang, kenapa mereka di akhir, mereka kan di tiga bulan terakhir lakukannya," sampainya.

Pedi mengatakan Inspektorat Bengkulu Selatan menggandeng aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi mendalam, termasuk menghitung kerugian negara yang ditimbulkan akibat proyek mangkrak ini. Ia dengan tegas memastikan pengerjaan proyek tersebut saat ini telah dihentikan sesuai regulasi.

"Jadi alasan mereka itu, kalau saya, tidak masuk akal, hujan segala macam," pungkasnya. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan