Harianbengkuluekspress.id- Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia yang hampir tiga kali lipat membuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin angkat suara.
Angka kematian kasus dengue di Indonesia tergolong tinggi selama 4 tahun terakhir. Pada 2021, terdapat 705 kasus kematian.
Meningkat menjadi 1.236 kasus pada 2022, kemudian menurun menjadi 894 kasus pada 2023. Per tanggal 18 Maret 2024, tercatat sebanyak 316 kasus kematian.
Kementerian Kesehatan dan Koalisi Bersama (Kobar) menyatakan lawan demam berdarah dengue.
Dengan berupaya mewujudkan target yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), yaitu nol kematian akibat dengue pada 2030.
BACA JUGA:Waspada Demam Berdarah Dengue Jelang Lebaran
Mewujudkan capaian target nol kematian akibat dengue, Kemenkes memiliki empat strategi, yakni promotif dan preventif, surveilans, intervensi medis, dan terapeutik.
Sebagai platform untuk upaya bersama untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut di Indonesia.
Upaya itu, pihaknya telah memfasilitasi permintaan larvasida hingga insektisida untuk kebutuhan penanggulangan dengue yang kini mengalami tren peningkatan.
"Kami sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kami siapkan insektisida kalau mau di-fogging," katanya.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Keluarga Terlindung dari Mara Bahaya
Dalam kesempatan itu Menkes Budi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk melengkapi penanggulangan demam berdarah dengue
Dengan metode pemberantasan sarang nyamuk, minimal dengan menguras genangan air.
Selain itu hal terpenting saat mendapati ada warga yang bergejala untuk segera melakukan rapid test atau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Selain itu hal terpenting saat mendapati ada warga yang bergejala untuk segera melakukan rapid test atau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,tutupnya. (**)