Harianbengkuluekspress.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bengkulu kembali terus memastikan bagi masyarakat kota yang masuk islam atau mualaf. Baznas telah menyiapkan bantuan seperangkat alat salat dan buku himpunan fadhilah amal yang menjadi panduan mualaf dalam mempelajari agama Islam.
"Ini program kita, sebagai ucapan selamat datang dan hadiah pembuka bagi saudara-saudara kita yang ingin hijrah masuk ke Islam," tutur Ketua Baznas Kota Bengkulu, Habib Abdurahman Alkaf, Senin, 15 April 2024.
Ia menyebutkan, pembagian bantuan ditunjukkan agar mualaf yang baru saja masuk islam bisa lebih mengenal tentang apa saja alat yang digunakan untuk beribadah.
"Biasanya mualaf setelah masuk sulit di dalam memahami tentang ibadah-ibadah dan juga apa yang dijadikan bacaan dalam islam, dengan bantuan secara teknis dan dalam bentuk barang, diharapkan bisa membantu agar mualaf tersebut bisa belajar dengan baik," ucapnya.
BACA JUGA:Sekolah Diminta Tak Menambah Guru Honor, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Penggusuran Kawasan SPAM Tunggu Sertifikat, Ini Keterangan Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu
Selain itu, ia juga menerangkan, Baznas Kota Bengkulu juga terbuka untuk mualaf yang ingin sungguh-sungguh belajar islam.
"Kami (Baznas kota, red) memilik banyak ulama dan tokoh-tokoh yang dapat membimbing mereka (para mualaf, red) untuk belajar agama Islam," terangnya.
Ia juga menyebutkan, persyaratan yang harus dipenuhi oleh mualaf itu sendiri untuk mendapatkan bantuan tersebut tentunya harus berikrar dan menunjukan surat keterangan masuk islam yang dikeluarkan Kemenag kota.
"Setelah itu, bisa langsung melakukan pengajuan ke Baznas kota dan akan langsung kami bantu. Namun, masa mualaf yang akan di bantu adalah hanya dua tahun dari pengucapan ikrar mualaf," paparnya.
BACA JUGA:Lelang Mess Pemda Terkendala, Ini Kendalanya
Sementara itu, ia pun mengimbau ke mualaf yang ingin mendapatkan bimbingan dan juga fasilitas tersebut bisa datang ke Baznas.
"Silakan datang ke Baznas membawa persyaratan itu, insya Allah akan kami berikan alat penunjang, agar mualaf bisa belajar," demikian tuturnya. (Bhudi Sulaksono)