Lubis menuturkan kapok membeli BBM eceran di pinggir jalan setelah kejadian yang menimpa motornya. Sehingga, ia memutuskan membeli BBM kedepannya di SPBU yang BBM langsung disuplai dari Pertamina agar tidak berdampak kepada kerusakan mesin yang lebih parah.
“BBM oplosan sejak sebelum lebaran sampai saat ini telah membuat masyarakat resah. Kami tidak tahu apakah itu memang sengaja dilakukan penjual, atau justru penjual BBM eceran tidak tahu kondisi ini,” keluhnya.
Menanggapi isu adanya dugaan BBM oplosan yang dijual oleh pengecer di pinggir jalan raya. Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni memaparkan setiap BBM yang dikeluarkan SPBU sejatinya murni dan standar PT Pertamina. Hanya saja setelah BBM tersebut disalurkan ke masyarakat melalui penjualan langsung dengan sistem QR Qode My Pertamina, pihaknya tidak lagi menjamin kemurnian BBM tersebut.
“Kami telah membatasi para spekulan untuk antre berulang di SPBU. Tapi namanya kondisi di lapangan tidak pernah bisa dipastikan, bisa saja ada BBM oplosan yang sengaja diolah oknum penjual untuk meraup keuntungan pribadi itu di luar tanggungjawab kami,” tegasnya.
BACA JUGA:Pendaftaran PPK dan PPS Dibuka, Ini Syarat dan Waktunya
Agustin juga menerangkan kasus penjualan BBM oplosan sebetulnya sudah marak terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut hampir terus berulang dan memang meresahkan masyarakat, serta membutuhkan tindakan tegas agar para pelaku dapat jerah.
“Kami tidak dapat berbuat banyak. Kami hanya dapat menyarankan agar masyarakat membeli langsung BBM ke SPBU supaya terhindar dari BBM oplosan. Kami pastikan 100 persen BBM terjamin murni yang dikeluarkan dari SPBU dan pengecekan terus dilakukan setiap hari,” pungkasnya. (Renald)