Harianbengkuluekspress.id - Kewaspadaan tinggi harus terus dilakukan masyarakat Bengkulu. Terutama daerah yang rawan atau langganan terendam banjir dan tanah longsor. Pasalnya, peringatan dini dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, curah hujan dari sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga hingga akhir April 2024.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Fatmawati Bengkulu, Winda mengatakan, dari data yang dimiliki pihaknya, potensi hujan ini akan terjadi rentan waktu dari siang, sore hingga malam hari. Sehingga, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan adanya genangan air yang bisa menimbulkan kecelakaan.
"Untuk curah hujan di Provinsi Bengkulu berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan, bahkan bisa hingga akhir April nanti, jadi kita meminta warga Bengkulu untuk terus mewaspadai terjadinya banjir, pohon tumbang, genangan air dan lainnya," beber Winda.
Berdasarkan dari peta monitoring hari tanpa hujan (HTH ) untuk di wilayah Provinsi Bengkulu secara umum dalam kategori masih ada hujan (No Drought), yang akan terjadi disetiap kabupaten/kota.
BACA JUGA:303 Siswa Ikuti Seleksi Paskibraka, Ini Motivasi dari Penjabat Sekda Pemkot Bengkulu
BACA JUGA:PDIP Bantah Usung Rosjonsyah Jadi Cagub, Begini Pernyataan Ketua DPD PDIP Bengkulu
"Inilah yang perlu diwaspadai oleh wilayah yang memang rawan banjir ataupun tanah longsor. Karena potensi hujan masih akan terus terjadi," tuturnya.
Potensi hujan ini disebabkan labilitas udara berskala kecil yang cukup kuat dan terdapat kelembaban udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga ke atas di wilayah Provinsi Bengkulu sehingga dapat mendukung proses pertumbuhan awan hujan disetiap daerah untuk beberapa hari kedepan.
"Kondisi dinamika atmosfer atau labilitas udara yang tidak stabil tentunya dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dibeberapa wilayah Indonesia terutama di Provinsi Bengkulu," jelasnya.
Melihat kondisi tersebutlah, pihaknya meminta dan himbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat dan petir, serta dampak yang dapat di timbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
BACA JUGA:Sikapi Kenaikan Bawang Merah, Pemkot Bengkulu Rapat Zoom dengan Kementerian Ini
"Kita juga meminta kepada nelayan untuk tidak dulu melaut di kondisi sekarang ini, karena jarak pandang di laut tentu sangat minim dengan kondisi awan hujan seperti sekarang ini. Sehingga hal tersebut sangat berbahaya bagi nelayan tradisonal tentunya," tutupnya. (Bhudi Sulaksono)