TPPO dan Kekerasan Perempuan - Anak di Bengkulu Tinggi, Sekdaprov Imbau Begini
Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu masih tinggi.
Hal ini mendapat tanggapan serius dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri mengajak seluruh pihak melalui organisasi perempuan di Bengkulu bersama-sama melaksanakan peran strategis mulai dari lingkungan keluarga masing-masing.
Hal itu dilakukan mulai dari pengawasan ekstra atas pergaulan anak serta memberikan pengarahan atas pembentukan karakter dan akhlak anak. Utamanya bagi para kaum remaja ini, dilakukan pengawasan terhadap penggunaan aplikasi media sosial (medsos) ataupun sejenisnya.
BACA JUGA: Korban Hanyut Belum Ditemukan, Di Sungai Ini Lokasi Hanyutnya
BACA JUGA:Melihat Festival Makan Beantagh di Desa Batu Ampar BS: Ajang Promosi Budaya dan Wisata Desa
"Kita minta dengan para ibu organisasi perempuan apapun itu, kita sama-sama bersinergi dengan Pemprov Bengkulu untuk menanggulangi kondisi kemasyarakatan yang ada saat ini. Bukan hanya terhadap pemberdayaan keluarga secara ekonomi maupun sosial, tetapi juga pemberdayaan terhadap anak melalui pendekatan keluarga," terang Isnan, Sabtu, 11 Mei 2024.
Dia menyakini, jika pemberdayaan karakter dan akhlak ini dilakukan secara masif di tingkat keluarga masing-masing, maka kasus TPPO serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu ini harus bisa diminimalisir secara bertahap.
"Apalagi organisasi perempuan ini kan organisasinya solid. Terlebih dalam hal pemberdayaan masyarakat maupun di keluarga sudah tidak diragukan lagi. Intinya keluargalah yang pertama memiliki kuasa atas anak-anak mereka sendiri," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat berharap pemberdayaan keluarga melalui organisasi perempuan mampu menekan angka TPPO.
"Saat ini keluarga menjadi fundamental sekali dalam penanaman nilai-nilai karakter kepada anak. Maka dari peran dari organisasi dharma wanita se-Provinsi Bengkulu dan juga perwakilan organisasi perempuan lainnya sangatlah penting," demikian terangnya. (529)