Perkuat Pendampingan Ibu Hamil, Langkah Pemkot Bengkulu Turunkan Stunting Diangka Ini

MEDI/BE Pemerintah Kota Bengkulu dipimpin PJ Sekda kota, Eka Rika Rino saat melakukan rapat persiapan dan penguatan langkah pencegahan stunting. --

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kota Bengkulu melaksanakan rapat koordinasi untuk mengevaluasi terhadap upaya penekanan angka stunting hingga menuju zero. Hal ini juga sebagai persiapan untuk menyambut tim pusat dalam melakukan verifikasi lapangan. 

"Kita persiapan verifikasi lapangan rencananya dilaksanakan pada 21 Mei 2024, maka persiapan kita harus matang karena saat ini Kota Bengkulu sudah dinilai berhasil mencapai target," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bengkulu, Eka Rika Rino usai memimpin rakor, Senin 13 Mei 2024. 

Pemkot telah menurunkan stunting dari 12,9 persen di 2022, menjadi 6,7 persen di 2023. Berkat capaian ini juga pemkot mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub bidang KB Rp 6 miliar lebih dengan rincian DAK fisik sub bidang KB sebesar Rp 2,5 miliar dan DAK non fisik sub bidang KB sebesar Rp 3,8 miliar.

"Fokus kita sekarang memperkuat langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target berikutnya yaitu zero stunting," jelas Eka. 

BACA JUGA:Kafilah MTQ Target Juara Umum, Ini Dia Jumlah Kafilah Kota Bengkulu

BACA JUGA:Pitra dan Gusti Maju Jalur Independen, Segini Jumlah Dukungannya

Eka meminta aksi nyata yang dilakukan kedepan tetap mengacu dengan ketetapan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Strategi yang ditekankan yakni meningkatkan kualitas hidup dalam berkeluarga, pola asuh anak, peningkatan pelayanan kesehatan hingga terkait air minum dan sanitasi.

Pemkot juga terus menjaga komitmen antara OPD penanggung jawab layanan dengan stakeholder serta masyarakat dan pihak terkait lainnya.

"Perlu kita tingkatkan penyuluhan terhadap pasangan calon pengantin, pendampingan ibu-ibu hamil, dan menjamin asupan gizi anak-anak dibawah umur 5 tahun. Maka, dari itu sangat diperlukan peran bersama lembaga/instansi lain karena melalui tugas dan fungsinya akan sangat membantu pemerintah mencapai zero stunting," papar Eka. 

Ditambahkan, Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma melakukan berbagai upaya mencegah pernikahan usia dini di Kota Bengkulu, salah satunya dengan menjalankan program ketahanan remaja meliputi Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Program ini ditujukan kepada keluarga yang mempunyai remaja untuk mewujudkan kepedulian dan tanggungjawab orangtua dalam membimbing dan membina anak dan remaja melalui interaksi yang harmonis.

BACA JUGA:Harap Atlet Bola Voli Harumkan Bengkulu, Ini Pernyataan Wakil Ketua PBVSI Provinsi Bengkulu

"Kelompok ini melakukan pertemuan dan pembinaan secara rutin terhadap orangtua yang mempunyai anak remaja. Yang harus dipahami orangtua mempunyai peran penting dalam keluarga untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai pernikahan usia dini," tambah Dewi. (Medi Karya Saputra)

 

Tag
Share