Disperindag Imbau Kalangan Mampu Tinggalkan Gas 3 Kg, Itu untuk Warga Miskin!
Masyarakat saat membeli gas elpiji 3 kg yang di jual di agen maupun pangkalan di Kota Bengkulu. -IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah melarang masyarakat untuk melakukan pembelian gas melon atau gas 3 kilogram (kg) subsidi secara berlebihan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu melalui Kepala Bidang Pengembangan Perindag, Erika Arisanti mengungkapkan, bahwa masih banyak masyarakat yang membeli gas elpiji subsidi lebih dari sekali dalam sebulan. Padahal, pembelian berulang tersebut dilarang.
"Tidak mungkin seseorang membeli gas elpiji subsidi hari ini, lalu besok membeli lagi. Hal ini seharusnya patut untuk dicurigai. Apakah kebutuhan mereka memang sangat tinggi, apakah untuk peruntukan lain atau malah dijual kembali," katanya, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Erika juga mengimbau kepada masyarakat agar melapornya ke Pertamina jika menemukan individu yang membeli gas elpiji 3 kg subsidi secara berulang-ulang. Tindakkan tersebut merupakan pelanggaran terhadap aturan pembelian gas melon subsidi.
Sebab, pemerintah deerah (Pemda) dan aparat penegak hukum (APH) aktif mengawasi dan akan menindak tegas jika menemukan praktik penyalahgunaan distribusi gas elpiji di masyarakat.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Butuh Investor untuk Mengelola Waterpark Kabawetan
BACA JUGA: Kapolres Komitmen Berantas Narkoba, Minta Kerja Sama Masyarakat
"Kami telah berkoordinasi dengan Pemda dan APH setempat untuk melakukan pengawasan dan juga penindakan jika ditemukan praktik penyalahgunaan dalam pendistribusian gas elpiji subsidi di kota ini," tuturnya.
Ia menyebutkan, pemerintah juga tidak akan tinggal diam dalam memantau pasokan gas elpiji 3 kg di kota ini. Mereka melakukan monitoring secara berkala di beberapa pangkalan yang ada. Hasil monitoring itu menunjukkan bahwa stok gas elpiji 3 kg di kota ini dalam keadaan aman.
"Untuk saat ini, pasokan elpiji subsidi di Bengkulu terutama di kota ini dalam kondisi aman. Namun, jika penggunaan dan pembelian gas elpiji yang tidak sesuai aturan, tentu bisa saja hal tersebut membuat stok gas habis dan terjadinya kelangkaan," jelas Erika.
Jadi, ia berharap masyarakat kota bisa bijak dalam menggunakan gas elpiji terutama yang 3 kg serta meminta agar warga mampu tidak lagi menggunakan gas melon tersebut.
"Bagi warga mampu yang memiliki mobil dan rumahnya besar jangan lagi menggunakan gas melon, beralihlah ke gas 5,5 kg atau yang 12 kg. Karena, gas 3 kg ini diperuntukan bagi warga miskin," pungkasnya. (529)