Perluasan Areal Tanam Padi Dikebut, Targetnya Segini

Reporter: Eko |

Editor: Haijir |

Jumat , 07 Jun 2024 - 21:05

M Rizon --

perluasan areal tanam padi dikebut, targetnya segini                            harianbengkuluekspress.id -  dinas tanaman pangan hortikultura dan perkebunan (tphp) provinsi bengkulu terus mengebut realisasi perluasan areal tanam (pat) padi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi.
kepala dinas tphp provinsi bengkulu m rizon shut msi mengatakan, target pat di bengkulu mencapai 16 ribu hektar (ha), terbagi menjadi 7 ribu ha untuk areal padi gogo dan 9 ribu ha untuk lahan basah.
"hingga saat ini, realisasi pat sudah mencapai sekitar 4 ribu ha yang tersebar di 10 kabupaten/kota di provinsi bengkulu," ungkap rizon, jumat 7 juni 2024.
upaya perluasan areal tanam ini mendapat dukungan penuh dari kementerian pertanian (kementan) ri. terutama dalam bentuk benih padi dan alat mesin pertanian (alsintan).
baca juga:warga berbondong - bondong antre di spbu, begini akibatnya
baca juga:danrem resmi tutup program tmmd, begini hasilnya
"beberapa alsintan sudah didistribusikan kepada para petani," jelasnya.
program pat ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi di bengkulu. target produktivitas untuk padi di lahan basah lebih dari 5 ton per ha. sedangkan untuk padi gogo berkisar antara 2,5-3,5 ton per ha.
"kami optimis target produktivitas ini dapat tercapai," ujar rizon.
sementara itu, anggota komisi ii dprd provinsi bengkulu h sujono sp msi mengatakan, program pat ini tidak hanya diharapkan meningkatkan produktivitas tanaman padi.
namun juga dapat menjadikan lahan yang selama ini tidak produktif menjadi produktif.
baca juga:kpu kantongi anggaran rp 25,3 miliar dan bawaslu baru segini
"hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan para petani," ungkap sujono.
sujono juga mendorong agar program pat ini dibarengi dengan pendampingan dan edukasi kepada para petani.
"sehingga mereka dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan hasil panennya," tutupnya. (eko)