Koordinasi Kunci Pengendalian Inflasi, TPID Provinsi Bengkulu Lakukan Ini
REWA/BE - Staf Ahli Gubernur Bengkulu, Muhammad Ikhwan SH MH didampingi Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi SPd MTPd foto bersama narasumber kegiatan Capacity Building dan Sosialisasi bagi Tim --
BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus memperkuat koordinasi dalam upaya pengendalian inflasi di Bengkulu.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan menggelar kegiatan Capacity Building dan Sosialisasi bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Bengkulu di Hotel Pasir Putih Kota Bengkulu pada Selasa, 7 Oktober 2023.
Gubernur Bengkulu, Prof Dr H Rohidin Mersyah MMA melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Muhammad Ikhwan SH MH didampingi Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi SPd MTPd mengatakan, kegiatan Capacity Building dan Sosialisasi dengan tema Penajaman Laporan Dan Evaluasi Kinerja TPID dan Pemanfaatan Insentif Fiskal Apresiasi TPID Awards, bertujuan untuk memperkuat koordinasi di antara anggota TPID se-Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, koordinasi yang kuat adalah kunci utama dalam pengendalian inflasi.
"Pada hari ini kita lakukan kegiatan Capacity Building dan Sosialisasi ini untuk memperkuat koordinasi di antara anggota TPID se-Provinsi Bengkulu dalam rangka pengendalian inflasi," kata Ikhwan, Selasa (7/11).
Seperti diketahui, hingga Oktober 2023, angka inflasi di Bengkulu secara tahunan tercatat sebesar 2,83 persen (yoy), mengalami penurunan signifikan dari angka 6 persen (yoy) pada Januari 2023.
Penurunan tersebut tidak lepas dari peran TPID di Provinsi Bengkulu. Oleh sebab itu, Ikhwan percaya bahwa dengan koordinasi yang kuat dari seluruh anggota TPID di Bengkulu, angka inflasi di Bengkulu hingga akhir tahun 2023 tetap terkendali di bawah 3 persen (yoy).
"Kami optimis dengan koordinasi yang kuat dari seluruh anggota TPID di Bengkulu, angka inflasi di Bengkulu hingga akhir tahun 2023 tetap terkendali di bawah 3 persen," ujarnya.
Dalam rangka memperkuat koordinasi, Pemerintah Provinsi Bengkulu menghadirkan narasumber yang ahli bidang pengendalian inflasi yakni Nyimas Dwi Koryati SE MSi, seorang Analis Kebijakan Ahli Madya pada Substansi Perindustrian dan Perdagangan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Ia menjadi salah satu narasumber yang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pengendalian inflasi.
Ia membahas berbagai kebijakan yang dapat diterapkan untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan inflasi yang signifikan.
Selain itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana juga turut memberikan wawasan terkait peran bank sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi. Bank Indonesia memiliki peran penting dalam pengawasan dan pengendalian inflasi di tingkat regional.
"Kami berharap, hadirnya narasumber tersebut bisa memberikan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi tantangan inflasi dan dapat merumuskan kebijakan yang efektif," tuturnya.
Selain itu, Ikhwan berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah strategis dalam memperkuat koordinasi TPID se-Provinsi Bengkulu. Sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik dalam upaya membantu menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah lonjakan inflasi yang merugikan masyarakat Bengkulu.