Ekonomi Tumbuh 3,96 Persen, Begini Penjelasan BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal--
BENGKULU, BE - Berdasarkan data yang diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, ekonomi Provinsi Bengkulu pada Triwulan III-2023 mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal, pada Triwulan III-2023 ekonomi Bengkulu mengalami pertumbuhan sebesar 3,96 persen. Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh sejumlah lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif, sementara ada tiga lapangan usaha yang mengalami kontraksi.
"Pertumbuhan terjadi pada 14 lapangan usaha, sementara tiga lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi yakni Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar minus 6,61 persen, Pertambangan dan Penggalian minus 0,67 persen, dan Industri Pengolahan minus 0,30 persen," kata Win, Selasa (7/10).
Menurut Win, meskipun tiga lapangan usaha mengalami kontraksi, namun salah satu poin menarik adalah pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki peran dominan dalam ekonomi Bengkulu.
Sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 2,74 persen.
"Walaupun tiga lapangan usaha mengalami kontraksi, namun sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,74 persen," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Darjana mengaku optimis perekonomian Bengkulu semakin membaik seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan terkendalinya inflasi.
Bahkan saat ini angka Inflasi tahunan di Bengkulu tercatat sebesar 2,83 persen.
"Kami optimis pertumbuhan ekonomi Bengkulu semakin membaik seiring dengan terkendalinya angka inflasi daerah," kata Darjana.
Ia menjelaskan, ketika angka inflasi terkendali dan terjaga maka daya beli masyarakat tetap baik. Sehingga konsumsi tetap terjaga dan berdampak pada peningkatan ekonomi di Bengkulu.
"Penting untuk menjaga konsumsi masyarakat serta mendorong kolaborasi fiskal pusat dan daerah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," pungkasnya.(999).